Kamis, 01 Desember 2011

Wall Street Melesat Tajam, Dow Jones Tembus Lagi 12.000

Jakarta - Bursa Wall Street melonjak tajam setelah bank sentral dari berbagai belahan dunia sepakat untuk memberikan pinjaman dolar yang lebih murah kepada perbankan Eropa guna mencegah memburuknya krisis.

Indeks Dow Jones akhirnya bisa kembali menembus level 12.000, sekaligus mencetak hari terbaiknya sejak Maret 2009. Kenaikan tajam itu terjadi setelah Bank Sentral AS, Bank Sentral Eropa dan sejumlah bank sentral lain menyepakati masalah pendanaan untuk mencegak memburuknya krisis pada sistem finansial.

Langkah para bank sentral tersebut langsung membuat saham-saham sektor finansial melesat. Indeks sektor finansial S&P tercatat naik hingga 6,6%. Saham Bank of America tercatat paling aktif diperdagangkan setelah melonjak hingga 7,3% menjadi US$ 5,44, dengan 420 juta saham diperdagangkan.

Pada perdagangan Rabu (30/11/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup menguat 490,05 poin (4,24%) ke level 12.045,68. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 51,77 poin (4,33%) ke level 1.246,96 dan Nasdaq menguat 104,83 poin (4,17%) ke level 2.620,34.

Drama krisis Eropa memang telah menjungkirbalikkan pasar saham. Krisis yang dikhawatirkan memburuk telah menyebabkan indeks S&P turun 0,5% selama November meski ditutup menguat tajam.

"Anda tidak memiliki sesuatu yang tetap, Anda harus berada pada jalur untuk memperbaiki segala sesuatunya," ujar Tobias Levkovich, kepala analis saham Citigroup seperti dikutip dari Reuters, Kamis (1/12/2011).

"Pasar akan memberikan penghargaan atas usaha Anda sepanjang Anda bergerak pada arah yang benar.Ini seperti carrot and stick, Anda mendapatkan penghargaan ketika melakukan hal yang benar, dan dihukum ketika melakukan hal yang salah," tambahnya.

Perdagangan berjalan sangat semarak, dengan transaksi di New York Stock Exchange mencapai 10 miliar lembar saham, di atas rata-rata harian yang sebesar 7,96 miliar lembar saham.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar