Rabu, 21 September 2011

Inilah Saham Oke di Tengah Ketidakpastian

INILAH.COM, Jakarta - Kondisi pasar saham benar-benar terpuruk. Selasa (20/9) kemarin, saham yang mengalami koreksi lebih banyak dibandingkan yang mencatat kenaikan. Alhasil, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sehari sebelumnya turun 2,09%, kembali longsor 0,08% ke level 3.752,11.

Analis di bursa mengatakan, ambruknya harga saham tersebut dipicu oleh penyelesaian krisis utang di Eropa dan Amerika yang tidak kunjung selesai. Pekan ini, situasi bursa saham diperkirakan masih akan diwarnai ketidakpastian.

Untuk jangka pendek, sejumlah analis menyarankan investor untuk menjauhi saham-saham tambang. Sebab, ketidakpastian yang terjadi di Eropa serta perekonomian Amerika yang masih lesu bisa berdampak pada penurunan harga tambang.

Sebagai alternatif, mereka menyarankan investor melirik saham infrastruktur, jalan tol, telekomunikasi dan semen. Sektor-sektor tersebut diyakini masih akan tumbuh. “Biasanya menjelang akhir tahun realisasi pencairan anggaran oleh departemen-departemen meningkat pesat,” kata analis dari Kresna Securities.

Meski harga saham turun, beberapa analis menilai kondisi saat ini hanya bersifat sementara. Salah satu yang masih optimistis adalah Praska Putrantyo, analis PT Infovesta Utama. Menurutnya, sentimen negatif dari keputusan rapat menteri keuangan negara-negara Uni Eropa sudah terefleksi pada penurunan indeks dua hari terakhir ini.

Karena itu ia yakin, saham akan kembali rebound. Hanya saja Praska belum berani memastikan kapan hal tersebut bakal terjadi. “Yang jelas, dalam jangka pendek, indeks saham berpotensi rebound,” katanya.

Nah, lantaran banyak saham yang sudah terkoreksi, Praska menyarankan investor melakukan pembelian secara selektif. Saham yang mungkin bisa dijadikan pilihan oleh para investor adalah PT Astra Internasional (ASII), PT Bank Rakyat Indonesia BRUI (BBRI), PT Bank mandiri (BBMRI), PT Telkom (TLKM) dan saham semen. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar