Rabu, 21 September 2011

Investor Selamatkan Portofolio, IHSG Terpangkas 54 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpangkas 54 poin akibat tekanan jual di saham-saham unggulan. Investorsaling berlomba amankan portofolio sebelum anjlok terlalu dalam.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 9.020 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.850 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka melemah tipis 5,628 poin (0,15%) ke level 3.746,482. Situasi krisis utang Yunani yang belum kondusif menekan IHSG, meski Yunani telah membayar sebagian utang mereka.

Tekanan jual di saham-saham unggulan masih ada, membuat IHSG terperangkap di zona merah. Aksi beli selektif masih terjadi meski minim.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG melemah 26,206 poin (0,70%) ke level 3.725,904. Sebagian bursa-bursa Asia yang pagi tadi terkoreksi kini mulai rebound.

Jelang penutupan perdagangan, aksi jual makin marak. Indeks kembali tenggelam ke posisi terendahnya hari ini di level 3.690,945.

Mengakhiri perdagangan, Rabu (21/9/2011), IHSG ditutup terpangkas 54,616 poin (1,46%) ke level 3.697,494. Sementara Indeks LQ 45 ditutup anjlok 11,020 poin (1,69%) ke level 643,391.

Saham-saham berbasis properti dan perdagangan menjadi bulan-bulanan investor, indeks sektoralnya pun terpangkas lebih dari dua persen.

Investor kembali berlomba-lomba 'kabur' dari pasar saham sebelum portofolio mereka semakin menciut. Sama sekali belum ada sentimen positif yang bisa mengembalikan kepercayaan diri investor.

Transaksi investor asing pun tercatat kembali melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 585,442 miliar di seluruh pasar pada perdagangan hari ini.

Sejak awal September ini, asing telah melakukan penjualan bersih sebanyak Rp 4,47 triliun. Ini melanjutkan tren penjualan Agustus lalu yang mencapai Rp 8,45 triliun.

Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 113.283 kali pada volume 3,844 miliar lembar saham senilai Rp 3,51 triliun. Sebanyak 45 saham naik, sisanya 188 saham turun, dan 86 saham stagnan.

Bursa saham China menguat paling tinggi di regional, penguatan tertingginya dalam satu bulan terakhir didorong oleh indikator ekonomi yang menunjukkan pertumbuhan ekonominya mampu menahan krisis utang Eropa.

Meski demikian, sentimen krisis utang zona Eropa masih membayangi bursa saham lainnya di regional, seperti Jepang dan Indonesia.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa Asia sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melonjak 65,21 poin (2,66%) ke level 2.512,96.
  • Indeks Hang Seng anjlok 190,63 poin (1,00%) ke level 18.824,17.
  • Indeks Nikkei 225 naik 19,92 poin (0,23%) ke level 8.741,16.
  • Indeks Straits Times menguat tipis 2,52 poin (0,09%) ke level 2.783,36.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Century Textile (CNTX) naik Rp 700 ke Rp 6.700, Multi Prima (LPIN) naik Rp 200 ke Rp 2.500, Sumber Alfaria (AMRT) naik Rp 100 ke Rp 3.500, dan Surya Citra (SCMA) naik Rp 100 ke Rp 5.600.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Multibreeder (MBAI) turun Rp 6.000 ke Rp 24.000, Surya Toto (TOTO) turun Rp 2.000 ke Rp 43.000, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.400 ke Rp 53.100, dan Astra Internasional (ASII) turun Rp 1.350 ke Rp 64.050.

(ang/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar