Kamis, 26 Mei 2011

Inilah Dua Saham Pilihan dari Sektor Tambang

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Menggeliatnya kembali harga minyak dunia, membuat sejumlah pelaku pasar sedikit lega. Sebab, biasanya, kenaikan harga minyak akan diikuti oleh harga komoditas lainnya, termasuk batubara.

Betul, pengaruh dari harga minyak ini tidak berlangsung otomatis. Tapi kalau melihat tren permintaan minyak dunia, dipastikan, penguatan akan terus berlangsung dalam waktu yang cukup lama.

Pada gilirannya, ya itu tadi, harga batubara akan mengekor di belakang. Apalagi, akibat pembangkit listrik tenaga nuklirnya dihantam gempa dan tsunami, permintaan dari Jepang juga diprediksi akan meningkat secara signifikan.

Kemungkinan itulah yang membuat harapan para pemodal terhadap saham-sahamnya makin menebal. Mereka yakin, harga saham batubara yang belakangan ini kurang bergairah akan kembali bergerak naik. “Ini hanya soal waktu,” kata seorang analis asing.

Lantas saham mana yang layak dijadikan sebagai lahan investasi? Sang analis, tanpa ragu, langsung menunjuk PT Adaro Energy (ADRO) dan PT PT Borneo Lumbung Energi & Metal (BORN).

Saham Adaro menjadi pilihan lantaran beberapa faktor penunjang. Perusahaan ini dianggap memiliki manajerial yang mumpuni. Dan yang tak kalah penting, cadangan batubara yang dimilikinya diyakini akan membuat perseroan bisa berproduksi secara stabil hingga 10 tahun ke depan. Itulah yang membuat para analis berani memasang target harga untuk saham ini di level Rp2.800.

Akan halnya Borneo, kini sudah bisa tampil sebagai perusahaan yang menguntungkan. Paling tidak saat ini BORN sudah mencatatkan laba Rp 625 miliar. Diprediksi tahun ini penjualannya bias meningkat hingga dua kali lipat. Makanya, para analis percaya saham batubara yang satu ini masih menyimpan potensi gain hingga 40%. Tertarik? [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar