Kamis, 26 Mei 2011

Sesi Dua, 'Mix' Saham Unggulan dan Lapis Dua

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Apresiasi indeks siang ini tampaknya akan berlanjut hingga penutupan. Investor disarankan mix saham-saham bluechip dan lapis dua dalam portofolio mereka.

Pengamat pasar modal Irwan Ariston Napitupulu memperkirakan, indeks saham domestik akan menguat hingga penutupan sore nanti. “Indeks akan mengarah ke level resistance 3.820-3.850 dan 3.780 sebagai level support-nya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (26/5).

Penguatan indeks saham hari ini menurutnya, dipicu oleh Dow Jones yang mendarat di teritori positif setelah terkoreksi dalam beberapa hari terakhir. Dari sisi grafiknya pun, Dow sudah mendapatkan buttom-nya sehingga kembali memiliki mini rally. “IHSG pun terimbas positif, karena memang laju bursa regional Asia pun pun positif,” ujarnya.

Dia menegaskan, indeks akan terus menguat hingga penutupan sore nanti jika tidak ada kejadian negatif yang tiba-tiba. Ada kemungkinan, menurutnya, penguatan IHSG hari ini merupakan mini rally untuk mencapai Rp4.000 pada pekan pertama atau pekan kedua Juni 2011.

“Setelah resistance 3.850 ditembus, indeks akan coba kembali memecahkan level penutupan tertinggi sepanjang sejarah di level 3.872,” ungkapnya. Sementara itu, level 3.900 berpeluang dicapai pekan depan. Apalagi, koreksi IHSG tiga hari terakhir sudah mencapai level buttom sementara di 3.760.

Dia menengarai, penguatan market secara umum dipicu oleh faktor global di mana kepercayaan terhadap kondisi makro ekonomi pulih. Hal ini bisa dilihat dari kenaikan harga minyak mentah dunia ke level US$101,56 per barel dan harga emas ke level US$1,528 per troy ounce. “Itu menandakan, kekhawatiran terjadinya kelesuan ekonomi global berkurang,” ucapnya.

Menurut Irwan, semua sektor saham cenderung bergerak rame-rame hari ini. Hanya saja, saham-saham perbankan, komoditas tambang dan Crude Palm Oil (CPO), grup Astra dan second liner yang bakal dominan.

Dalam situasi ini, dia menyarankan agar pelaku pasar mencampur saham-saham bluechip dan secondliner dalam portofolio mereka. Sebab, saham-saham second liner bergerak lebih agresif. “Tapi, bagi investor yang mencari aman, lebih baik pilih saham-saham bluechip saja,” timpalnya.

Saham-saham bluechip pilihannya adalah PT Bank Mandiri (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI). PT Adaro Energy (ADRO) dan PT Antam (ANTM). PT Astra Internasional (ASII) dan PT Astra Agro Lestari (AALI). PT Sampoerna Agro (SGRO) dan PT London Sumatera Indonesia (LSIP).

PT Borneo Lumbung Energi (BORN), PT Indofood Sukses Makmur (INDF), PT Semen Gresik (SMGR), PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) dan PT Semen Gresik (SMGR).

Untuk second liner, PT Energi Mega Persada (ENRG), PT Darma Henwa (DEWA) dan PT Bakrie Sumatera Plantation (UNSP). Lalu, PT Bank Jabar Banten (BJBR), PT Bank ANZ Panin (PNBN) dan PT Panin Insurance (PNIN). “Saya rekomendasikan buy on weakness saham-saham tersebut, kemudian hold,” imbuh Irwan.[ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar