Selasa, 20 September 2011

Saham Unggulan Terdiskon Cocok Jangka Panjang

Headline
INILAH.COM, Jakarta- Bursa saham domestik pada perdagangan Selasa (20/9) berpotensi rebound. Saham unggulan yang sudah terdiskon menarik untuk jangka panjang.

David Chang, analis dari UOB Kayhian mengatakan, harapan rebound IHSG hari ini masih terbuka. Hal ini mengantisipasi pertemuan The Fed Rabu (21/9) waktu setempat. “Pasar mengharapkan ada limpahan likuiditas ke pasar keuangan, seiring rencana quantitative easing The Fed,” katanya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, imbas koreksi di pasar regional membuat IHSG sulit bertahan, apalagi faktor penyebabnya masih masalah Yunani, yang dianggap negara-negara Eropa lambat dalam melakukan penyesuaian fiskal. Bailout utang Yunani diundur lagi sampai Oktober. Risiko default utang Yunani pun kembali meningkat. “Hal ini menyebabkan saham-saham perbankan di Asia anjlok tajam, termasuk di Eropa,”paparnya.

David menambahkan, sektor perbankan Indonesia sudah mengalami tekanan beberapa hari ini, selain dipicu sentimen negatif resiko default obligasi Yunani, juga adanya kebijakan BI yang mengharuskan pengembalian devisa hasil ekspor dan utang LN ke perbankan nasional,”Situasi ini memberi sinyal ke pasar, bahwa BI mengintervensi lalu lintas devisa, dan akan ada kontrol devisa,”katanya.

Dalam kondisi saat ini, rebound jangka pendek sifatnya masih spekulatif, namun jangka panjang prospektif. Sejumlah saham big cap Indonesia sudah dalam posisi yang terdiskon jauh dari nilai wajarnya, apalagi pertumbuhan earning perusahaan Indonesia yang berbasis pasar domestik masih tinggi hingga kuartal tiga 2011.

Beberapa saham pilihan adalah bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Central Asia (BBCA), Astra International (ASII), Telekomunikasi Indonesia (TLKM), Adaro Energy (ADRO) dan Astra Agro Lestari (AALI),”rekomendasi beli untuk emiten-emiten ini,”ujarnya.

Pada perdagangan Senin (19/9), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 80,13 poin (2,09%) ke level 3.755,05, dengan intraday terendah di level 3.739,51 dan tertinggi di 3.834,08.

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 3,518 miliar lembar saham, senilai Rp 3,109 triliun dan frekuensi 91.040 kali.

Sebanyak 24 saham naik, sisanya 243 saham turun, dan 56 saham stagnan. Koreksi indeks didukung keluarnya dana asing, dimana nilai transaksi jual bersih (net foreign sell) mencapai Rp93 miliar. Rinciannya adalah transaksi jual sebesar Rp1,026 triliun dan transaksi beli mencapai Rp932 miliar. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar