Rabu, 18 Januari 2012

Laba Citigroup Bawa Wall Street Positif

Headline
INILAH.COM, New York - Bursa saham Wall Street ditutup positif pada perdagangan saham Selasa (17/1). Hal itu dipengaruhi hasil kinerja saham sektor keuangan Citigroup dan Wells Fargo.

Indeks Dow Jones naik 60,01 poin atau 0,48% ke level 12.482,07. Indeks S&P 500 naik 4,58 poin atau 0,36%. Indeks Nasdaq naik 17,41 poin atau 0,64% ke level 2.728,08.

"Kami mempunyai Citigroup untuk penurunan dan Wells Fargo untuk peningkatan, dan ada pertarungan antara Citigroup dan Wells Fargo yang dimenangkan Citigroup," ujar US Market Strategist Cantor Fitzgerald Marc Pado, seperti dikutip dari marketwatch.com.

Lebih lanjut ia mengatakan, bursa saham mengalami "gugup" pada sore hari ini. Hal itu dikarenakan sektor bank melemah. Beberapa institusi keuangan seperti Goldman Sachs Group Inc, Bank of America Corp,dan American Express Co akan melaporkan kinerja keuangan esok hari. "Pelaku pasar mengira akan tidak mendapatkan berita bagus dari Goldman Sachs dan Bank of America," tambah Marc.

Indeks Dow Jones naik tipis karena penurunan saham JP Morgan Chase and Co setelah melaporkan pendapatan mengalami penurunan pada Jumat lalu. Sedangkan kenaikan indeks S&P 500 didukung dari kenaikan sektor energi.

Volume perdagangan saham sekitar 810 juta saham di bursa saham New York, dengan composite volume mendekati 3,9 miliar saham.

Saham Carnival Corp turun mendekati 14%. Hal itu dipengaruhi kapal pesiar perseroan yang mengalami kecelakaan pada Jumat lalu. Saham Citigroup Inc turun 8,2% setelah melaporkan laporan keuangan kuartal keempat mengalami penurunan. Wells Fargo naik 0,7% setelah laporan pendapatan kuartal keempat mengalami kenaikan.

Indeks Federal Reserve Bank of New York's naik 13,5. Itu level tertinggi sejak April. Pertumbuhan ekonomi Cina diperkirakan melambat pada kuartal keempat 2011 di mana pertumbuhan sekitar 8,9%.

"Ketika GDP Cina mengejutkan, angka itu dapat mendorong emerging market soft landing," kata Chief Market Strategist JP Morgan Funds David Kelly.

Selain itu sentimen lain, euro melawan dolar AS dan Yen setelah Spanyol dan Yunani meminjam dengan biaya murah. Yunani dapat gagal bila pembicaraan pemerintah dengan kreditur tidak menemui jalan untuk pembayaran obligasi senilai 14,5 miliar euro pada 20 Maret.

"Pendorong terbesar bursa saham bila utang negara Eropa dapat diselesaikan, Ujar Art Hogan, Strategist Lazard Capital Markets. [hid]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar