Rabu, 18 Januari 2012

Siang ini, rupiah tergerus paling tajam sejak November

JAKARTA. Penguatan mayoritas mata uang Asia pagi ini, tidak diikuti oleh pergerakan rupiah. Hari ini, rupiah justru jatuh paling tajam sejak November silam.

Isu krisis utang Eropa bakal menggerus pertumbuhan ekonomi negara berkembang memicu asing keluar dari aset domestik. Alhasil, otot rupiah pun tertekan. Mata uang Garuda ini tergelincir 0,9% ke posisi Rp 9.163 pada pukul 10.24 di Jakarta. Ini pelemahan terbesarnya sejak 28 November lalu.

Pemicu mencuatnya kembali isu Eropa terjadi setelah kemarin, Fitch Ratings menyatakan, Yunani sepertinya cenderung akan gagal bayar utang pada Maret mendatang. Kepemilikan asing di surat utang pemerintah tercatat berkurang menjadi Rp 222,5 triliun per 16 Januari, dari sebelumnya Rp 222,9 triliun di akhir pekan lalu.

Wiling Bolung, kepala treasury ANZ Panin Bank menilai, orang-orang mengamati arus masuk ke pasar obligasi dan pergerakan mata uang dari hari ke hari. "Fitch Ratings muncul dengan peringatan terbarunya terhadap Yunani. Hal ini menunjukkan penyelesaian krisis utang Eropa akan memakan waktu lama," katanya, di Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar