Rabu, 18 Januari 2012

Aksi Korporasi Dukung IHSG Gapai 4.000

INILAH.COM, Jakarta – Laju IHSG Rabu (18/1) diprediksi melanjutkan penguatan. Peringkat utang Indonesia yang kokoh, net buy asing dan beberapa aksi korporasi dari emiten jadi katalisnya.

Pada perdagangan Selasa (17/1), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 45,062 poin (1,15%) ke level 3.954,755 dengan intraday tertinggi 3.955,736 dan terendah 3.910,059. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45 yang naik 7,88 poin (1,15%) ke level 695,957.

Pengamat pasar modal Willy Sanjaya memperkirakan, indeks bakal melanjutkan penguatan hari ini. Bahkan menurutnya, target 4.000 tidak tertutup kemungkinan akan terpecahkan Rabu (18/1) ini setelah gagal tercapai akibat downgrade 9 negara zona euro. “Support IHSG berada di level 3.915 dan resistance 4.026,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (17/1).

Lebih jauh Willy menjelaskan, pasca-downgrade 9 negara zona euro, IHSG justru menguat tajam. Hal ini, kata dia, menandakan indeks saham domestik berada dalam teritori bullish. “Beberapa analis yang mengatakan bearish, sekarang terpatahkan. Hingga saat ini, saya tetap menganut prinsip bullish,” ujarnya. “Saya melihat, Rabu ini akan pecah level 4.000-nya.”

Menurutnya, penguatan indeks, salah satunya dipicu oleh Indonesia sendiri yang tidak bermasalah dengan utang seperti negara-negara di zona euro. Karena itu, di tengah krisis Eropa, Indonesia justru menjadi tujuan investasi yang menarik bagi investor. “Investment grade yang diberikan ke Indonesia terbukti dengan net buy asing kemarin,” paparnya.

Di sisi lain, penguatan indeks, juga mendapat dukungan dari rumor-rumor pasar yang menarik. Salah satunya adalah PT Borneo Lumbung Energi (BORN) yang sudah membayarkan pembeliannya atas BUMI Plc kepada PT Bakrie & Brothers (BNBR). “Itu jadi berita positif sehingga BORN menguat ke level Rp890,” ucapnya.

Willy memperkirakan, BORN berpeluang kembali ke level Rp1.100 hingga akhir Januari 2012 dan Rp1.500 hingga akhir tahun ini. Karena BORN sudah melakukan pembayaran ke BNBR, saham BNBR pun sudah siap berlari. “Taget harga BNBR bisa kembali ke level Rp100 untuk 2012,” timpal Willy.

Begitu juga dengan PT Bumi Resouces Mineral (BRMS)yang siap melesat. Sebab, Direktur Utama Samin Tan yang keluar dari BORNakan konsentrasi untuk mengurus BUMI Plc. Salah satu programnya adalah memasukkan BRMS ke dalam BUMI Plc.

Saat ini, lanjut Willy, penawarannya masih dalam negosiasi pada harga premium di level Rp770. “Tapi, ini masih berita pasar. Karena itu, BRMS Rabu ini berpeluang menguat ke level Rp650,” tuturnya.

Kabar positif lain, adalah pemerintah melalui Menteri BUMN yang akan segera me-merger-kan PT Kimia Farma (KAEF) dengan PT Indofarma (INAF). Tujuannya untuk efisiensi. “Langkah ini sangat tepat,” tandas Willy.

Karena itu, kata dia, pasar akan melihat pergerakan saham KAEF dan INAF berlari kencang. Willy memperkirakan, INAF berpeluang bertenger di level Rp300-an dan KAEF di level Rp800-an hingga merger terlaksana. “INAF akan masuk ke dalam KAEF,” tegasnya.

Rencana ini, menurutnya, sebenarnya sudah lama didengungkan sehingga jika jadi kenyataan, kedua emiten ini akan menjadi saingan bagi PT Kalbe Farma (KLBF) yang sahamnya berlari sendirian. “Silahkan akumulasi beli bagi investor yang belum memilikinya,” kata Willy menyarankan.

Saham pilihannya lainnya adalah PT Adhi Karya (ADHI) dan Nusantara Infrastructure (META) yang berkaitan dengan infrastruktur. Dia menargetkan saham META di level Rp330.

Semenetara itu, ADHI sudah dizinkan oleh menteri BUMN untuk membangun dua menara pencakar langit di kawasan SCBD Jakarta yaitu Signature Tower dan Menara Adhi Karya setinggi 600 meter dan 111 lantai. Proses pembangunannya dipegang oleh ADHI. Karena itu, target harga jangka pendek hingga akhir Januri di level Rp880 dan Rp1.800 untuk jangka panjang. “Saya rekomendasikan strong buy saham-saham tersebut,” imbuh Willy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar