Jumat, 26 Agustus 2011

Investor Wajib Punya Posisi Saham 20-30%

INILAH.COM, Jakarta - Risiko IHSG saat libur lebaran dinilai kecil. Tapi, bukan berarti pasar harus agresif dan abai atas kehati-hatian. Karena itu, disayangkan jika menjual semua posisi dan harus disisakan 20-30%.

cmengatakan, tren jangka pendek dan jangka panjang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) masih dalam posisi bullish. Karena itu, akan rugi jika pasar menjual posisi. Tapi, memang untuk jangka menengah, arahnya masih fluktuatif cenderungan flat.

Karena itu, jika jangka pendek naik, tapi jangka menengahnya fluktuatif, menandakan IHSG berpotensi menguat terbatas dan kalaupun turun akan terbatas. Artinya, jika pasar ingin mengambil risiko selama libur lebaran, risikonya itu tidak terlalu besar. “Karena itu, investor wajib punya posisi 20-30% dari total portofolio. Itu sudah cukup. Maksimum 50% jangan lebih,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Kamis (25/8), IHSG ditutup melemah terbatas 2,64 poin (0,07%) ke level 3.844,37, dengan intraday terendah di 3.835,02 dan tertinggi di 3.886,17. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang turun tipis 1,96 poin (0,29%) ke level 676,40. Berikut ini wawancara lengkapnya:

Hari ini, Jumat (26/8) merupakan hari terakhir perdagangan jelang libur lebaran 2011. Bagaimana Anda melihat arah market?

Di hari terakhir perdagangan jelang libur lebaran 2011 ini, IHSG dihadapkan pada dua event besar dari AS: Gross Domestic Product (GDP) AS dan pidato Gubernur The Fed Ben Bernanke di Jackson Hole, negara bagian Wyoming, Jumat (26/8) ini, nanti malam WIB.

Dari kedua even ini bisa kelihatan bahwa pelaku pasar akan hati-hati di hari terakhir perdagangan ini. Karena itu, seperti kemarin, arah IHSG hari Jumat ini berpelunang variatif (mixed).Memang cenderung naik, tapi pasar akan hati-hati dalam positioning.

Level support dan resistance-nya?

Support IHSG di level 3.800 dan 3.890 sebagai resistance pertama dan 3.925 sebagai resistance kedua. Jika pidato Bernanke membalikkan selera pasar, market Indonesia sudah libur pekan depan. Karena itu orang cenderung menghidari risiko Jumat (26/8) ini dengan lebih memilih wait and see.

Kalau begitu, seberapa besar risiko bagi pelaku pasar yang akan mengambil posisi di hari terakhir ini?

Saya melihat, tren jangka pendek dan jangka panjang IHSG, masih dalam posisi bullish. Karena itu, akan rugi jika pasar menjual posisi. Tapi, memang untuk jangka menengah, arah IHSG masih fluktuatif belum jelas dengan kecenderunga flat. Belum jelas arah mana yang akan diambil apakah penguatan atau pelemahan. Tapi, untuk jangak pendek sudah ada kecenderungan naik.

Karena itu, jika jangka pendek naik, tapi jangka menengahnya fluktuatif, menandakan IHSG berpotensi menguat terbatas. Di sisi lain, kalaupun turun akan terbatas. Artinya, jika pasar ingin mengambil risiko selama libur lebaran, risikonya itu tidak terlalu besar. Terutama karena tren jangka panjang yang masih bullish.

Bagaimana strategi tradingnya?

Meski risikonya kecil, saya wanti-wanti agar pasar tetap hati-hati tapi tetap harus punya posisi. Tentunya, dengan tidak terlalu banyak karena arah market belum jelas. Investor wajib punya posisi 20-30% dari total portofolio itu sudah cukup. Maksimum 50% jangan lebih.

Selain kecilnya risiko, adakah alasan lain untuk tetap mengambil posisi?

Saya masih yakin IHSG akan mencapai 5.000 tahun depan. Pasar juga sudah tahu, tren jangka pendek-panjang IHSG bullish. Tinggal memastikan posisi jangka menengahnya. Untuk Jumat ini, jika situasi perdagangan seprti kemarin, peluang naik pun bisa.

Lantas, saham-saham apa saja yang Anda rekomendasikan?

Secara umum, semua saham direkomendasikan dalam posisi hold. Tapi, untuk long term, saat market volatile seperti ini bisa menbeli saham-saham yang pergerakannya cukup aktif.

Saham-saham pilihan di lapis pertama adalah PT Astra Internasional (ASII), PT Gudang Garam (GGRM), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Central Asia (BBCA) dan PT Bank Mandiri (BMRI). Saham pilihan di lapis dua adalah PT Bank Negara Indonesia (BBNI), PT United Tractors (UNTR) dan PT Indofood Sukses Makmur (INDF).

Ada saham pilihan untuk lapis ketiga?

Untuk lapis ketiga adalah PT Gajah Tunggal (GJTL), PT Mitra Adiperkasa (MAPI) dan PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN). Saham-saham lapis ketiga mengalami penurunan secara bergantian.

Rekomendasi Anda?

Saya rekomendasikan buy on weakness dan akumulasi untuk jangka menengah saham-saham tersebut. Jika menunggu sinyal yang benar-benar positif, investor harus menunggu apakah IHSG bisa ditutup di atas 4.020. Tapi, untuk mencapai level tersebut masih jauh untuk hari Jumat ini dengan kecenderung market yang mendatar sehingga sulit bagi IHSG menguat hingga 100 poin.

Sebab, Jumat ini merupakan hari terakhir perdagangan jelang liburan panjang dan orang tidak terlalu berani mengambil risiko. Setidaknya, jika IHSG hari ini bisa ditutup di atas 3.890 sudah jadi sinyal yang bagus untuk menjual saham-saham tadi setelah libur lebaran. Sebab, arah market baru akan jelas setelah libur lebaran 2011. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar