Jumat, 26 Agustus 2011

BIPI alihkan dana IPO untuk bayar utang

BIPI alihkan dana IPO untuk bayar utang
JAKARTA. PT Benakat Petroleum Energy Tbk (BIPI) akhirnya memutuskan membayar seluruh utang yang terjadi saat mengakuisisi PT Elnusa Tbk (ELSA). Total utang perusahaan minyak dan gas ini mencapai Rp 944 miliar saat membeli 37,15% saham ELSA dari PT Tridaya Esta.

"Dana tersebut kami ambil dari dana initial public offering," kata Direktur BIPI Firlie Ganiduto, Jumat (26/8). Tahun lalu, BIPI berhasil mencari dana dari hajatan tersebut sebesar Rp 1,61 triliun dan hingga saat ini masih tersisa Rp 1,4 triliun.

Firlie pun menjabarkan dana Rp 728 miliar akan dibayarkan ke PT Indotambang Perkasa selaku induk usaha perusahaan. Sedangkan sisanya, kurang lebih Rp 216 miliar akan dibayarkan ke Amadia Investments.

Utang ini berasal dari promossory notes BIPI mencapai Rp 894,81 miliar. Surat utang tersebut akhirnya dibeli PT Indotambang Perkasa. Namun, BIPI sudah melunasi Rp 302,5 miliar, yang dipakai membeli 12,55% saham ELSA.

Pelunasannya menggunakan pinjaman BIPI dari Amadia Investment senilai US$ 30 juta. Utang berbunga 12% setahun itu dijamin dengan 12,55% saham Elnusa milik BIPI, dan saham PT Delta Samudra, perusahaan batubara milik BIPI.

Dalam prospektus yang dikeluarkan BIPI saat melangsungkan IPO, awalnya dananya untuk pemberian utang ke PT Benakat Oil sebesar 59%. Dana itu juga akan digunakan untuk pengeboran lokasi baru dan program kerja di PT Benakat Barat Petroleum.

BIPI juga berniat menggunakan 36% dana IPO untuk memberi utang pada PT Benakat Mining. Sayang, terdesak waktu pembayaran utang yang sudah akan jatuh tempo membuat BIPI harus bergerak cepat dan pilihannya adalah mengubah penggunaan dana IPO mereka.

"Untuk ke Indotambang itu sekalian dengan bunga yang harus kami bayarkan," lanjut Firlie. Sebagai catatan saja, utang ke Indotambang akan jatuh tempo di 12 September mendatang, sedangkan untang ke Amadia sudah jatuh tempo pada Agustus ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar