Jumat, 26 Agustus 2011

PGAS catatkan penurunan pendapatan di semester I

PGAS catatkan penurunan pendapatan di semester I
JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 9,41 triliun dengan laba operasi sebesar Rp 4,06 triliun di semester satu 2011. Angka tersebut turun tipis dibandingkan pendapatan usaha dan laba operasional periode yang sama di 2010 lalu yang mencapai Rp 9,52 triliun dan Rp 4,57 triliun.

Perubahan ini disebabkan oleh adanya penurunan volume penyaluran distribusi serta terjadinya peningkatan pada beban pokok dan beban operasi. Peningkatan beban pokok diakibatkan oleh kenaikan harga beli gas dari perpanjangan kontrak dan kontrak gas baru. Sedangkan untuk laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk (laba bersih) pada semester satu tahun ini, PGAS mencatatkan sebesar Rp 3,26 triliun.

Pada bidang usaha transmisi, PGAS menyalurkan gas sebesar 846 MMSCFD dan usaha distribusi menyalurkan gas sejumlah 782 MMSCFD kepada pelanggan rumah tangga, komersial, industri dan pembangkit listrik. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, volume penjualan bisnis distribusi mengalami penurunan 5%. Hal ini dikarenakan turunnya volume yang diperoleh PGN dari produsen gas di hulu.

“Fluktuasi pasokan akibat prioritas alokasi gas dan kegiatan pemeliharaan di sektor hulu masih terjadi selama semester satu tahun ini. Namun beberapa minggu terakhir ini kondisinya berangsur membaik. Ke depan, kami harapkan agar alokasi gas bumi yang diberikan kepada PGN dapat terus meningkat, mengingat dampaknya yang positif untuk mendorong pergerakan roda perekonomian nasional," kata Hendi Prio Santoso, Direktur Utama PGAS dalam rilis yang diterima Kontan.

Menurutnya PGAS tetap akan berkomitmen untuk mendukung peningkatan produksi gas bumi nasional dan penyalurannya untuk memenuhi kebutuhan gas di dalam negeri. Namun keberhasilannya sangat ditentukan oleh kerja sama dari sektor hulu, konsistensi kebijakan Pemerintah dan dukungan dari stakeholders akan peran dan kontribusi yang dapat diberikan oleh PGAS.

Terkait upaya pemenuhan permintaan gas bumi, bulan lalu PGN telah menandatangani Head of Agreement (HoA) dengan PT Indogas Kriya Dwiguna untuk gas sejumlah 20 Bbtud. HoA ini merupakan kesepakatan pengelolaan dan pemanfaatan gas dari Lapangan Terang Sirasun Batur yang dikelola dan dioperasikan oleh Kangean Energi Indonesia, Ltd. Diharapkan gas ini dapat mengalir di triwulan pertama tahun 2012 kepada para pengguna gas bumi yang berlokasi di wilayah Jawa Timur.

Sejalan dengan Instruksi Presiden No 1 Tahun 2010 mengenai Inpres No. 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010 serta Penugasan Pemerintah pada rapat koordinasi dengan Wakil Presiden tanggal 18 Januari 2010, PGAS melaksanakan pembangunan terminal penerimaan LNG di Sumatera Utara dan Teluk Jakarta. Diharapkan upaya ini akan membantu upaya pemenuhan kebutuhan gas bumi di dalam negeri.

Upaya lain yang dilakukan adalah partisipasi di bidang hulu gas bumi. Anak usaha PGAS, telah ikut serta pada pengembangan Coal Bed Methane atau Gas Metana Batubara, melalui keikutsertaan pada kontrak kerja sama untuk pengembangan Blok CBM di Sumatera Selatan. Sejalan dengan visi dan misinya, PGAS terus mengupayakan peningkatan ketersediaan pasokan gas baik konvensional maupun non-konvensional untuk pemenuhan kebutuhan gas di dalam negeri.

Di bulan Agustus 2011 ini, PGAS juga membayarkan dividen final kepada para pemegang saham termasuk di dalamnya pembayaran dividen kepada Negara sebesar Rp 1,99 triliun sebagai tindak lanjut keputusan RUPS Tahunan tanggal 27 Juni 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar