Senin, 06 Juni 2011

Tiga Sektor Saham 'Oversold' Untuk Sesi Dua

Headline
INILAH.COM, Jakarta- Koreksi saham siang ini diperkirakan tidak berlangsung lama. IHSG akan segera menguat didukung saham sektor perkebunan, tambang dan perbankan yang sudah jenuh jual.

Head of Researh Valbury Asia Securities Alfiansyah memperkirakan, pergerakan indeks saham domestik hingga penutupan sore nanti akan variatif cenderung menguat (mixed to higher). “Indeks akan bergerak dalam kisaran support 3.820 dan 3.847 sebagai level resistance-nya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (6/6).

Menurut Alfiansyah, variatifnya pergerakan market hari ini dipicu oleh negatifnya sentimen market regional dan global. Pasalnya, rilis data tenaga kerja AS mengecewakan pasar. Sektor swasta AS (non-farm payrolls) hanya menambah 54 ribu pekerjaan pada Mei atau jauh lebih rendah dibandingkan estimasi 150 ribu dan revisi turun data April menjadi 232 ribu.

Begitu juga dengan tingkat pengangguran yang justru naik ke level 9,1% pada Mei 2011 dari 9% pada bulan sebelumnya. “Jadi memang sejauh ini, dominasi pergerakan bursa regional dan global sangat menentukan laju IHSG,” ujarnya.

Sementara itu, imbuhnya, rilis data ekonomi di dalam negeri, sulit mengimbangi negatifnya sentimen global. Meski begitu, Alfiansyah optimistis hingga penutupan indeks berpeluang berada di jalur hijau.

Sebab, pasar mengantisipasi pengumuman BI rate oleh Bank Indonesia pekan ini setelah inflasi Mei berada di level 0,12% (month on month). Karena itu, inflasi year on year 5,98% berada dalam stabilitas yang terjaga. Inflasi year to date-nya pun masih terjaga di level 0,51%.

Karena itu, lanjut Alfiansyah, BI rate yang bakal diumumkan Kamis (9/6) ini, berpeluang dipertahankan di level 6,75%. “Pasar melihat, suku bunga acuan masih dalam posisi yang terjaga sehingga berpengaruh positif ke market,” tandasnya.

Adapun sektor saham yang berpeluang jadi penggerak indeks hari ini adalah perkebunan, pertambangan metal dan logam dan saham-saham di sektor perbankan. “Beberapa saham di sektor tersebut sudah oversold, sehingga secara teknikal berpeluang melaju positif dan bisa membawa indeks ke teritori positif. Paling tidak, bisa menahan tekanan dari laju bursa regional dan global,” imbuh Alfiansyah.

Saham-saham pilihannya PT Bakrie Sumatera Plantation (UNSP), PT Sampoerna Agro (SGRO), PT Antam (ANTM), PT Timah (TINS), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan PT Bank Mandiri (BMRI). “Saya rekomendasikan selective buying saham-saham tersebut dengan pola buy on weakness untuk trading jangka pendek,” imbuhnya. [ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar