Senin, 06 Juni 2011

Bursa Asia Tertimpa Buruknya Data Ekonomi AS

Headline
INILAH.COM, Singapura – Bursa saham Asia melemah, menyeret indeks regional ke level terendah dalam sepekan. Perlambatan pertumbuhan lapangan kerja AS menggoyahkan indikasi pemulihan ekonomi global.

Indeks MSCI Asia Pacific tergelincir 0,3% menjadi 133,59, dengan lebih dari tiga saham jatuh untuk setiap yang naik. Indeks itu pekan mencatatkan kerugian terbesar mingguan sejak runtuhnya Lehman Brothers Holdings Inc pada 2008. Hal ini karena laporan melambatnya pertumbuhan manufaktur dari China, AS dan Eropa pada Mei dan perusahaan-perusahaan Amerika mempekerjakan pekerja lebih sedikit dari perkiraan. Situasi ini menambah tanda-tanda ekonomi global goyah.

Arjuna Mahendran, kepala strategi investasi untuk Asia di HSBC Private Bank yang berbasis di Singapura mengatakan, sudah mengantisipasi angka pekerjaan dan data ternyata lebih buruk dari estimasi. "Kami akan memiliki beberapa pekan lagi selloff bertahap. Itu akan menjadi saat yang tepat untuk mulai berburu barang murah. "

Nikkei 225 Stock Average turun 1,2%. Perdana Menteri Naoto Kan, yang menghadapi ketidakpuasan atas penanganan bencana 11 Maret yang memicu kecelakaan nuklir terburuk dunia dalam 25 tahun, dapat mengundurkan diri sebelum akhir tahun. Hal ini setelah ia berhasil bertahan dari mosi tidak percaya di parlemen pekan lalu. Partai Demokrat Jepang yang dipimpin mantan PM Yukio Hatoyama ingin Kan berhenti.

Indeks S & P / ASX 200 Australia anjlok 0,3%. Indeks Straits Times Singapura turun 1,2%, indeks Sensex India turun 0,2%. Sedangkan bursa di China, Hong Kong, Korea Selatan, Taiwan dan Selandia Baru tutup untuk liburan.

Kontrak pada indeks Standard & Poor's 500 turun 0,2% hari ini. Di New York, indeks melemah 1% pada 3 Juni, membukukan penurunan mingguan kelima berturut-turut ke tingkat terendah sejak Maret. Indeks S&P jatuh setelah tingkat pengangguran tiba-tiba naik 9,1% pada Mei, tingkat tertinggi tahun ini.

Sebuah laporan terpisah menunjukkan gaji tumbuh di laju paling lambat dalam delapan bulan, mengindikasikan pengusaha kehilangan kepercayaan karena ekonomi melambat. Pengusaha menambahkan pekerjaan 54 ribu bulan lalu, lebih sedikit dari estimasi. Data ekonomi yang mengecewakan mendorong ekonom mempertanyakan daya tahan pemulihan AS.

Kenichi Hirano, manajer umum dan strategi di Tachibana Securities Co di Tokyo mengatakan, situasi pekerjaan AS memburuk. "Perlambatan dalam ekonomi AS menunjukkan ada kekurangan likuiditas di pasar. Itu berarti tidak ada cara yang efektif untuk menangani ekonomi. "

Panasonic Corp, produsen televisi plasma terbesar, jatuh 1,8% di Tokyo. James Hardie Industries SE, perusahaan bahan bangunan Australia yang mendapat 70% penjualan dari AS, turun 0,9 % di Sydney. Billabong International Ltd, pembuat surfwear terbesar dunia, tenggelam 1,3%.

Tokyo Electric Co anjlok 28% setelah kabar bahwa Tepco, operator PLTN Dai-Ichi Fukushima yang lumpuh akibat bencana, harus diletakkan di bawah perlindungan kebangkrutan.

Sebuah laporan terpisah mengatakan Tepco akan membukukan kerugian bersih tahun penuh 570 miliar yen (US$ 7,1 miliar). Radiasi yang terdeteksi dari reaktor PLTN No 1 di fasilitas Dai-Ichi Fukushima melonjak ke tingkat tertinggi, hampir tiga bulan setelah bencana.

Naoteru Teraoka, manajer umum manajemen Chuo Mitsui Asset Co yang berbasis di Tokyo mengatakan, ada banyak ketidakpastian seputar apa yang akan terjadi dengan utilitas, yang tidak mungkin dianalisa, “Saham yang bergerak ketika orang mulai bicara."

Qantas Airways Ltd memimpin saham maskapai penerbangan turun, setelah Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA)) memotong proyeksi keuntungan industri 2011 sebesar 54% hingga US$ 4 miliar karena tingginya harga minyak, protes politik di Timur Tengah dan Afrika Utara, serta gempa bumi Jepang.

Qantas, maskapai terbesar Australia, turun 3,7% di Sydney. Cebu Air Inc, maskapai Filipina dengan anggaran terbesar, turun 2%. Thai Airways International Pcl turun 1,5% di Thailand.

Ashok Leyland Ltd , pembuat truk India, turun 2,1% di Mumbai. Perusahaan mengatakan menjual 5725 kendaraan di Mei, penurunan 12% dari tahun sebelumnya.

Sony Corp, pembuat konsol game Sony PlayStation dan televisi Bravia, turun 3,2%. Perusahaan itu mengatakan dihubungi FBI dan mengambil tindakan untuk melindungi website, setelah penyusupan oleh sekelompok hacker. Situs web untuk unit Eropa juga diretas.

Nintendo Co, pembuat video game genggam terbesar dunia, kehilangan 1,6%, setelah mengatakan serangan hacker oleh kelompok sama yang mengincar Sony, tidak mengungkapkan informasi tentang pelanggan. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar