Senin, 06 Juni 2011

Minim Sentimen, IHSG Awal Pekan Turun 9 Poin

INILAH.COM, Jakarta – Awal pekan ini, IHSG terpaksa berlabuh di area negatif. Minimnya sentimen global dan memburuknya data ekonomi AS, menjadi katalisnya.

Pada perdagangan Senin (6/6), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 9,82 poin (0,26%) ke level 3.834,20, dengan intraday terendah 3.819,59 dan tertinggi di 3.843,73. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang turun 2,8 poin (0,41%) ke level 681,70.

Indeks sepanjang perdagangan berada di zona merah. Dibuka melemah 0,45% ke level 3.826, indeks bergerak tipis hingga pada sesi pertama berada di angka 3.831 dan akhirnya ditutup di level 3.834, masih di area negatif.

Setelah liburan long weekend, IHSG awal pekan ini bergerak dalam pola konsolidasai. Minimnya sentimen di dalam maupun luar negeri, membuat indeks cenderung sideways. “Investor pun tetap memperhatikan sentimen yang berpotensi mempengaruhi pergerakan pasar, serta berhati-hati menentukan posisi investasi,”ujar analis Batavia Prosperindo, Billy Budiman.

Bursa AS kembali ditutup terkoreksi akhir pekan lalu, setelah rilis data pengangguran Mei yang naik menjadi 9.1%, lebih tinggi dari ekspektasi yang hanya 8.9%. Indikasi melambatnya ekonomi AS, menjadi sentimen negatif di bursa regional pekan ini, termasuk bursa Jakarta.

Pasar juga masih mengantisipasi rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia, Kamis (9/6) mendatang yang akan membahas tentang BI rate. “Hal ini juga akan menjadi fokus investor untuk menentukan investasinya,” katanya.

Aksi profit taking dipimpin saham-saham sektor perbankan yang menguat di pekan lalu. Sektor ini anjlok 1,04%, disusul sektor perkebunan yang turun 0,9%, infrastruktur 0,7%, properti dan perdagangan 0,5%, serta industri dasar yang melemah 0,02%. Sementara sektor tambang masih menguat, menahan koreksi bursa lebih lanjut.

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 5,205 miliar lembar saham, senilai Rp 3,405 triliun dan frekuensi 88.861 kali. Sebanyak 91 saham naik, 135 saham turun, dan 107 saham stagnan.

Koreksi bursa diwarnai aliran dana asing yang keluar, dimana asing mencatatkan nilai transaksi jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp251 miliar. Rinciannya adalah transaksi jual sebesar Rp1,170 triliun dan transaksi beli sebesar Rp918 miliar.

Beberapa emiten yang melemah antara lain Lionmesh (LMSH) turun Rp 400 ke Rp 5.200, Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 300 ke Rp 16.600, Astra Agro (AALI) turun Rp 250 ke Rp 23.600, dan United Tractor (UNTR) turun Rp 250 ke Rp 22.750.

Sedangkan emiten-emiten lain yang menguat antara lain Multi Bintang (MLBI) naik Rp 10.000 ke Rp 340.000, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 800 ke Rp 45.400, Fastfood (FAST) naik Rp 500 ke Rp 10.500, dan Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 400 ke Rp 47.100.

Bursa regional Asia kebanyakan ditutup karena libur. Sementara indeks Nikkei 225 terpantau anjlok 111,86 poin (1,18%) ke level 9.380,35 dan indeks Straits Times melemah 0,95% ke level 3.115,87. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar