Senin, 02 Mei 2011

Faktor-faktor Penggerak IHSG Pekan Ini

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan lalu tercatat melemah sebesar 18,26 poin (0,48%) ke level 3819,62 sementara Indeks LQ 45 ditutup melemah tipis sebesar 1,81 poin (0,26%) ke level 680,63. Pada minggu lalu IHSG berhasil mencetak rekor level tertingginya sepanjang sejarah di level 3.824,07.

Indeks sektoral yang mengalami penguatan terbesar sepanjang perdagangan minggu lalu adalah sektor pertanian yang tercatat ditutup menguat sebesar 24,44 poin (1,12%) ke level 2201,93. Sementara sektor yang mengalami pelemahan terbesar adalah sektor industri dasar yang ditutup melemah sebesar 4,71 poin (1,16%) ke level 480,92. Investor asing pada perdagangan minggu lalu membukukkan akumulasi penjualan bersih (foreign net buy) sebesar Rp 1,39 triliun terdiri dari akumulasi pembelian sebesar Rp 5,74 triliun dan akumulasi penjualan sebesar Rp 4,35 triliun.

Pergerakan IHSG sepanjang minggu lalu adalah:
  • Senin (25/4/2011), IHSG terkoreksi 12,541 poin (0,32%) ke level 3.788,540.
  • Selasa (26/4/2011), IHSG turun 13,669 poin (0,37%) ke level 3.774,871.
  • Rabu (27/4/2011), IHSG melaju 30,060 poin (0,79%) ke level 3.804,931.
  • Kamis (28/4/2011), IHSG naik tipis 3,998 poin (0,10%) ke level 3.808,929.
  • Jumat (29/4/2011), IHSG naik tipis 10,689 poin (0,28%) ke level 3.819,618.

"Faktor-faktor yang menjadi katalis bagi pergerakan IHSG pada perdagangan minggu lalu antara lain dipengaruhi oleh rilisnya laporan keuangan emiten untuk kuartal I-2011 yang sebagian besar melaporkan kinerja yang positif serta pengumuman pembagian dividen emiten untuk tahun buku 2010. Sementara dari faktor eksternal, dipengaruhi oleh pengumuman The Fed yang tetap mempertahankan suku bunganya di level 0-0,25%," urai Wisnu Karto, analis dari eTrading Securities dalam reviewnya, Senin (2/5/2011).

IHSG di awal pekan ini diprediksi akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat tipis. Investor akan menantikan rilis inflasi dari Badan Pusat Statistik. Namun BPS sebelumnya memperkirakan terjadi deflasi ataupun inflasi yang sangat tipis berkat turunnya harga bahan pokok terutama beras dan cabai.

"Kami memperkirakan, pada perdagangan minggu ini yang menjadi katalis bagi pergerakan IHSG antara lain akan dipengaruhi oleh pengumuman tingkat inflasi bulan April oleh BPS (Biro Pusat Statistik) yang diprediksi mengalami deflasi serta masih akan dipengaruhi oleh pengumuman pembagian dividen oleh emiten. Saham-saham yang layak diperhatikan pada minggu ini antara lain ASII, AALI, dan GGRM," urai Wisnu Karto.

Sementara bursa Wall Street Pada perdagangan Jumat (29/4/2011) lalu tercatat naik tipis. Indeks Dow Jones naik 47,23 poin (0,37%ke level 12.810,54. Indeks Standard & Poor's 500 bertambah 3,13 poin (0,23%) ke level 1.363,61. Indeks Komposit Nasdaq menguat 1,01 poin (0,04%) ke level 2,873.54. Selama sepekan, Indeks Dow Jones naik 2,4%, Indeks S&P 500 bertambah 2% dan Indeks Komposit Nasdaq melaju 1,9%.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

eTrading Securities:

IHSG Jumat akhir pekan lalu ditutup menguat 10 points (+0.28%) ke level 3,819.62 dengan jumlah transaksi sebanyak 9 juta lota dan nilai transaksi sebanyak Rp4.4 triliun dengan hampir seluruh sektor saham mengalam penguatan kecuali Basic Industry.

Tercatat sebanyak 109 sektor saham mengalami penguatan, 98 sektor saham mengalami penurunan, 91 sektor saham tidak mengalami perubahan dan 145 sektor saham tidak diperdagangkan sama sekali. Saham yang menjadi penopang bursa adalah SMMA, BMRI, ASII, BUMI dan PLIN sementara yang menjadi pemberat bursa hari ini adalah BBCA, BBRI, ADRO, INCO dan KRAS. Asing tercatat melakukan net buy sebesar Rp 508 miliar dengan saham yang paling banyak di beli adalah BUMI, BMRI, ASII, PGAS dan BRAU.

Sementara rupiah mengalami penurunan sebesar 18 point ke level 8,563 per US$ menyusul keluarnya laporan keuangan kuartal I sejumlah emiten di AS meningkatkan optimisme akan perkembangan ekonomi negara tersebut.

Secara teknikal, pada perdagangan kemarin (29/3) IHSG bergerak menguat dengan candlestick yang membentuk pola hanging man. Sementara dilihat dari pergerakan indikator, tampak candlestick masih berada di area garis upper Bollinger band, indikator stochastic berhasil membentuk golden cross di area overbought, sementara indikator William’s% R sudah bergerak downtrend meninggalkan area overbought.

Pada perdagangan hari ini (2/5), IHSG diperkirakan akan bergerak dikisaran 3,787-3,856 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. ASII , GGRM, dan HRUM.

Indosurya:

Pada perdagangan Senin (2/5) diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.770-3.790 dan resistance 3.827-3.845. Meski telah berada dalam area overbought, IHSG masih dapat melanjutkan kenaikannya. Sentimen positif masih beredar di pasar. Terutama dari rilis laporan keuangan emiten dan ekspektasi terjadinya kembali deflasi di April. MACD masih bergerak datar dengan histogram positif yang mulai memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic bergerak di atas batas overbought. Penguatan di akhir pekan membuat IHSG membentuk hammer , lebih tepatnya hanging man yang mengindikasikan kemungkinan pergerakan naik telah mencapai puncak dan dimungkinkan terjadi reversal. Seperti biasanya di awal bulan, Investor akan menanti rilis data inflasi. Bila terjadi penurunan, apalagi deflasi maka pasar akan menyambut positif. Meski secara fundamental, IHSG masih dimungkinkan untuk menguat namun, juga rentan mengalami profit taking . Investor diharapkan tetap mewaspadai bila terdapat sinyal terjadinya koreksi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar