Senin, 02 Mei 2011

Wall Street Mengarah Dibuka Naik Tajam

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Indeks saham berjangka AS mengindikasikan kenaikan tajam pada pembukaan Wall Street Senin (32/5) setelah kematian Obama bin Laden.

Mengutip CNBC.com, dalam pidato malam Minggu malam, Presiden AS Barack Obama mengatakan bahwa "keadilan telah dilakukan" dan bahwa pasukan AS memimpin operasi, di mana bin Laden terbunuh. Amerika Serikat telah mengeluarkan travel warning kepada warga negaranya di seluruh dunia, peringatan "potensi kekerasan anti-Amerika meningkat" setelah pembunuhan itu.

Dolar rebound dari posisi terendah tiga-tahun dan minyak mentah AS turun lebih dari 1 persen setelah berita tersebut. Saham Asia menguat, dengan Nikkei ditutup melonjak di atas 10.000, sementara saham Eropa diperdagangkan lebih tinggi.

Berbagai pasar di Asia dan Eropa tutup. Pasar keuangan di China, Hong Kong, Singapura, Malaysia dan Thailand semua tutup untuk liburan publik sementara Bursa Saham London juga tutup.

Para pemimpin dunia menyambut baik berita tentang pembunuhan bin Laden, tetapi Perdana Menteri Inggris David Cameron mendesak kewaspadaan.

Dalam berita lain, Warren Buffett mengatakan pemegang saham membuat "kesalahan besar" dengan tidak mempertanyakan perdagangan David Sokol yang tak dapat dijelaskan dan dimaafkan.

Dalam berita merger dan akuisisi, Dewan Danisco merekomendasikan pemegang saham menerima kenaikan tawaran dari DuPont, di mana pada Jumat malam membuat penawaran tunai senilai US$6,64 miliar.

Dalam data ekonomi, pengeluaran pada bulan Maret dan Indeks ISM untuk bulan April akan dirilis pukul 10 pagi waktu New York. Asuransi Kesehatan Humana melaporkan pendapatannya sebelum pembukaan bursa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar