Jumat, 23 Desember 2011

Nyaman Libur, Pilih Saham Berfundamental

INILAH.COM, Jakarta – Laju IHSG hingga penutupan diprediksi variatif seiring tarik menarik sentiment positif dan negatif. Jika ingin libur tenang, pilih saham berfundamental kuat!

Pada sesi pertama perdagangan Jumat (23/12), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tipis 5,60 poin (0,15%) ke level 3.789,847. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang turun 0,55 poin (0,08%) ke angka 670,422.

Laju indeks siang ini cukup sepi, hanya didukung oleh volume transaksi yang tercatat mencapai 1,3 miliar lembar saham di pasar reguler dan total mencapai 1,9 miliar. Sementara itu, nilai transaksi hanya mencapai Rp904,7 miliar di pasar regular dari total Rp1,1 triliun dan frekuensi 42.352 kali.

Sebanyak 87 saham menguat, sedangkan 116 saham melemah dan 83 saham stagnan. Pelemahan indeks, juga diwarnai aksi jual dari investor asing yang mencatatkan transaksi nilai jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp6,2 miliar. Rinciannya, transaksi beli mencapai Rp363,1 miliar sedangkan transaksi jual sebesar Rp369,4 miliar.

Sektor saham bergerak variatif. Sektor saham yang melemah properti 1,36%, disusul perdagangan 1,25%, keuangan 0,22%, industri dasar 0,20%, pertambangan 0,02%. Sementara itu, saham perkebunan naik 0,26%, aneka industri 0,46%, konsumsi 0,09%, infrastruktur 0,36% dan manufaktur 0,14%.

Analis Panin Securities Purwoko Sartono memperkirakan, hingga penutupan sore, laju indeks saham domestik cenderung variatif dalam kisaran yang tipis. “IHSG memiliki support 3.785 dan resistance 3.810,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (23/12).

Menurutnya, variatifnya pergerakan indeks, dipicu oleh tarik menarik sentiment di market antara positif dan negatif. Karena itu, level 3.800 menjadi level psikologis selama ini. “Sebab, sudah beberapa kali coba ditembus, level tersebut tertahan,” ungkapnya.

Kondisi itu, lanjutnya, di satu sisi karna dipicu oleh pasar yang menghadapi libur panjang Natal 2011. Menurutnya, pasar khawatir saat libur akan ada perkembangan yang terjadi di luar dugaan. “Sementara itu, window dressing mungkin terjadi pekan depan. Tapi, itupun sangat tergantung pada kondisi regional,” timpalnya.

Karena itu, Purwoko menegaskan, kalaupun indeks menguat maupun melemah akan terjadi dalam kisaran yang tipis. Artinya, pergerakan IHSG hingga sore tidak akan terlalu lebar karena bursa global, regional Asia, semuanya menghadapi libur. “Begitu juga dengan BEI (Bursa Efek Indonesia) yang libur hingga Senin, 26 Desember 2011,” ucapnya.

Memang, kata dia, dari berita fundamental, data jobless claims AS mengalami penurunan sehingga jadi sentimen positif bagi bursa regional. Hal itu merupakan sinyal pemulihan ekonomi di AS. Secara historis, kondisi ini mendorong kenaikan harga komoditas.

Secara sentimen, penurunan jobless claims AS sangat positif juga bagi bursa regional Asia karena ekspektasi positif atas ekspor. “Tapi, sentimen AS itu tidak terlalu kuat karena faktor libur,” timpal Purwoko.

Dalam situasi ini, Purwoko merekomendasikan positif saham-saham yang berfundamental kuat pada saham-saham bluechip. Tujuannya, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dan di luar duggan saat libur.

Saham-saham pilihannya adalah PT Bank Negara Indoensia (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bukit Asam (PTBA), PT Indofood Sukses Makmur (INDF) dan PT United Tractor (UNTR). “Saya rekomendasikan buy on weakness saham-saham tersebut lalu hold,” imbuhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar