Jumat, 23 Desember 2011

Kim Mengguncang Bursa Saham

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Betul, perekonomian Korea Utara tak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan para tetangganya. Namun negara komunis ini memikili senjata nuklir dan lokasinya berada di tengah kawasan yang perekonomiannya tumbuh pesat.

Makanya, ketika tersebar berita meninggalkan Kim Jong-Il, pemimpin Korea Utara, sejumlah pasar modal di kawasan Asia langsung terperosok. Apalagi yang disebut-sebut bakal menggantikan posisi Kim di Korea Utara adalah Kim Jong-Un, putra bungsu yang memiliki hobi main games.

Yang paling merasakan dampak dari kematian Kim tentu saja Korea Selatan. Kendati berita kematian Kim telah tersiar sejak Senin kemarin, namun dampaknya masih terasa hingga kini. Kamis ini (22/12), saham-saham di bursa Korea Selatan kembali melemah sebesar 0,92 poin (0,05%) ke level 1.847,49.

Memang tidak sebesar penurunan hari Senin lalu ketika indeks Kospi anjlok hingga 5% dan Won melemah 1,8% terhadap dolar. Bahwa hari ini penurunannya tak sebesar hari-hari sebelumnya, itu lantaran para investor tengah bersiap-siap merayakan Natal dan pergantian tahun baru.

Penurunan indeks juga masih dialami saham-saham di bursa Tokyo. Hari ini indeks Nikkei 225 (misalnya) kembali turun sebesar 64,82 poin (0,77%) ke posisi 8.395,16. Sebelumnya indeks Nikkei jatuh 1%, sementara mata uang yen melemah 0,5% terhadap dolar.

“Hal tersebut menunjukan adanya kekhawatiran akan terjadinya guncangan politik di kawasan Asia Timur Laut. Para investor mengalihkan asetnya ke dolar karena ketidakpastian siapa yang bakal memimpin Korea Utara,” kata seorang analis.

Bagaimana dengan Jakarta? Setelah beberapa hari terakhir mengalami penurunan, Kamis ini (22/12) indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat sebesar 1,18 poin (0,03%) ke level 3.795,44. Selain letaknya yang sangat jauh, keterkaitan ekonomi Indonesia – Korea Utara memang tidak terlalu besar.

“Apalagi Indonesia dicap sangat dekat dengan Amerika Serikat,” kata Ichsanuddin Noorsy, pengamat ekonomi politik. Mungkin tak banyak perdagangan dengan Korea Utara. Tapi, siapa tahu banyak barang dari dan Indonesia masuk ke negara di semanjung Korea itu melalui pintu China. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar