Jumat, 30 September 2011

Bursa Asia mencatatkan penurunan kuartalan terbesar sejak Desember 2008

Bursa Asia mencatatkan penurunan kuartalan terbesar sejak Desember 2008
TOKYO. Bursa Asia melorot untuk kali pertama dalam empat hari. Pada pukul 15.52 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,7% menjadi 113,39. Sebelumnya, indeks acuan di kawasan regional ini sudah enam kali keluar masuk zona hijau dan merah.

Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang turun tipis 0,01%, setelah sempat naik 0,6% pada transaksi pagi. Lalu, indeks Kospi Korea Selatan dan indeks S&P/ASX 200 Australia juga ditutup dengan posisi yang tak banyak berubah dengan level pembukaan. Selain itu, indeks Hang Seng Hongkong anjlok 2,2%. Sedangkan Shanghai Composite Index China turun 0,4%.

Saham-saham berkapitalisasi besar yang turut mempengaruhi pergerakan bursa Asia antara lain: Li & Fung Ltd anjlok 6,7% di Hongkong, Toyota Motor Corp turun 0,5% di Tokyo, dan Sony Corp turun 0,5% di Tokyo. Sementara, Glencore International Plc melorot 7% di Sydney.

Penurunan bursa Asia hari ini masih disebabkan kekhawatiran investor akan krisis ekonomi global. "Sentimen sekecil apapun akan mempengaruhi pergerakan pasar saat ini. Investor masih merasa tidak yakin dengan outlook ekonomi makro pada saat ini. Itu sebabnya, banyak investor yang melepas resiko (risk off) hingga ada respon positif untuk menangani krisis ini," urai Tim Schroeder dari Pengana Capital Ltd.

Catatan saja, sepanjang pekan ini, indeks bursa Asia naik 1,5% dan 9,3% sepanjang bulan ini. Sementara, jika dihitung secara kuartalan, indeks acuan di kawasan regional ini sudah anjlok 16%, penurunan tiga bulanan paling besar sejak Desember 2008.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar