Jumat, 30 September 2011

Saatnya Sell on Strength Saham Bank & Semen

INILAH.COM, Jakarta – IHSG sudah mendekati resistance 3.570-3.600 dan Jumat (30/9) ini merupakan akhir pekan. Karena itu, jadi saat tepat sell on strength pada semua saham terutama sektor bank dan semen.

Technical analyst dari Jsxpro.com Tommy Yu mengatakan, potensi pelemahan indeks saham domestik hari ini salah satunya karena faktor akhir akhir pekan. Menurutnya, para pelaku pasar cenderung profit taking. Sebab, secara psikologis pasar akan hati-hati setelah trauma kerontokan pekan lalu hingga 8,88% dalam sehari.

Akibatnya, time frame mereka pun jadi pendek dan bermain cepat. Alhasil, realisasi keuntungan juga bakal dilakukan dengan cepat. Karena itu, indeks berpeluang mendarat di zona merah. “Indeks memiliku support pertama 3.475 dan support kedua 3.300. Sedangkan resistance di level 3.570-3.600,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (29/9).

Pada perdagangan Kamis (29/9), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG )ditutup menguat 24,01 poin (0,68%) ke level 3.537,17, dengan intraday tertinggi di 3.549,18 dan terendah di 3.466,62. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang naik 6,28 poin (1,02%) ke level 620,81.

Lebih jauh Tommy mengatakan, IHSG rebound dari level support 3.300 dan mantul ke atas ke level 3.537 kemarin. Tapi, secara teknikal, terlihat jelas, indeks sedang dalam down trend. “Saya melihat, penguatan indeks tidak akan mudah apalagi, jika diharapkan indeks kembali ke level semula. Itu berat, itu susah,” papar Tommy.

Dia menjelaskan, setelah indeks mantul ke atas dalam tiga terakhir, IHSG sudah mendekati resistance terdekatnya 3.570-3.600. Pada level-level ini, indeks berpeluang mengalami tekanan jual. “Karena itu, tenaga penguatan indeks kemarin, tidak terlalu kuat,” ujarnya.

Dia menganalogikan, pergerakan IHSG hari ini seperti bola yang digelindingkan--semakin lama semakin kendur yang menandkan penguatannya akan berhenti.

Meski begitu, Tommy menggarisbawahi, indeks saat ini tidak terlepas juga dari pengaruh regional. Menurutnya, jika bursa regional positif, level 3.600 bisa ditembus ke atas. Target penguatan berikutnya adalah level 3.730. “Angka ini bertepatan dengan Moving Average (MA) 200,” ungkap dia.

Menurutnya, jika berhasil tembus MA 200 itu, indeks sudah memasuki zona aman. Sebab, sudah mematahkan fase down trend-nya. Setelah itu, bisa sideways atau menguat. Tapi secara umum kemungkinannya menguat. “Sebab, di bawah MA200 merupakan level long term down trend,” timpalnya.

Karena itu, dia kembali menegaskan, tidak mudah bagi indeks untuk tembus 3.730 karena banyak jalan terjal yang harus dilewati.

Dalam situasi ini, Tommy menyarankan agar pelaku pasar merealisasikan keuntungan pada semua saham. Tapi, secara khusus dia menyarankan sell on strength pada saham-saham di sektor perbankan dan sektor industri dasar semen.

Saham-saham pilihannya adalah PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Mandiri (BMRI) dan PT Bank Central Asia (BBCA). Lalu, PT Jasa Marga (JSMR) dan PT Indocement Tunggal Prakasa (INTP). “Saya rekomendasikan sell on strength saham-saham tersebut,” imbuh Tommy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar