Jumat, 30 September 2011

Bergerak Labil, IHSG Ditutup Naik Tipis

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik tipis 11 poin setelah berfluktuasi menjelang penutupan. Aksi ambil untung di akhir perdagangan sempat menyeret indeks ke zona merah.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 8.840 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 8.850 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka menguat tipis 7,668 poin (0,21%) ke level 3.544,846 didorong oleh banyaknya berita positif yang datang dari pasar global. Bursa Asia yang bergerak mixed sedikit menghambat laju IHSG.

Setelah sempat menanjak hingga ke posisi tertingginya di 3.579,662, indeks langsung dihajar aksi ambil untung ke posisi terendahnya di 3.523,755.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG naik tipis 8,743 poin (0,24%) ke level 3.545,921 disokong penguatan saham-saham konsumer. Bursa regional kompak melemah, memberi sentimen negatif terhadap IHSG.

Tekanan jual mulai marak di menit-menit terakhir sebelum penutupan perdagangan. Memerahnya bursa Asia menjadi sentimen negatif yang menyeret indeks kembali ke zona merah.

Mengakhiri perdagangan akhir pekan, Jumat (30/9/2011), IHSG ditutup naik tipis 11,854 poin (0,33%) ke level 3.549,032. Sementara Indeks LQ 45 ditutup menguat tipis 1,822 poin (0,29%) ke level 622,636.

Saham-saham unggulan berbasis finansial, terutama bank, menjadi pemberat pergerakan bursa akibat aksi ambil untung setelah menguat dalam beberapa perdagangan terakhir. Sementara saham-saham konsumer melaju sangat kencang.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 117.040 kali pada volume 6,52 miliar lembar saham senilai Rp 12,105 triliun. Sebanyak 99 saham naik, sisanya 126 saham turun, dan 75 saham stagnan.

Nilai transaksi di lantai bursa naik cukup tinggi akibat adanya transaksi tutup sendiri alias crossing saham PT Matahari Department Store (LPPF) oleh CIMB Securities (YU) senilai Rp 7,749 triliun sehingga totalnya sebesar Rp 15,626 triliun.

Transaksi investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 439,709 miliar di seluruh pasar jika transaksi crossing saham tersebut tidak masuk dalam hitungan.

Bursa-bursa di regional yang terus berguguran sempat menyeret IHSG ke zona merah. Namun, aksi beli selektif menjelang penutupan berhasil menyelamatkan indeks.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun 6,12 poin (0,26%) ke level 2.359,22.
  • Indeks Hang Seng anjlok 418,65 poin (2,32%) ke level 17.592,41.
  • Indeks Nikkei 225 turun tipis 0,94 poin (0,01%) ke level 8.700,29.
  • Indeks Straits Times ambruk 45,22 poin (1,67%) ke level 2.662,91.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 2.000 ke Rp 52.500, Unilever (UNVR) naik Rp 800 ke Rp 16.500, SMART (SMAR) naik Rp 550 ke Rp 6.750, dan Bukit Asam (PTBA) naik Rp 500 ke Rp 16.800.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 950 ke Rp 39.000, Multibreeder (MBAI) turun Rp 800 ke Rp 14.300, Astra Internasional (ASII) turun Rp 400 ke Rp 63.650, dan Semen Gresik (SMGR) turun Rp 250 ke Rp 8.300.
(ang/dnl)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar