Selasa, 01 Maret 2011

Laba Antam Melonjak 175%


Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (Antam) membukukan laba bersih (unaudited) di 2010 sebesar Rp 1,663 triliun, naik 175% dibandingkan laba bersih 2009 yang sebesar Rp 604 triliun.

Demikian disampaikan oleh Direktur Utama Antam Alwin Syah Loebis dalam siaran pers yang dikutip detikFinance, Selasa (28/2/2011).

"Kenaikan laba bersih perseroan terutama disebabkan peningkatan penjualan komoditas feronikel yang memiliki marjin lebih besar serta peningkatan harga komoditas," ujarnya.

Alwin mengatakan, harga pokok penjualan Antam turun seriring penurunan penjualan logam mulia yang memiliki marjin kecil, setelah manajemen Antam menghentikan kegiatan trading logam mulai di awal 2010 untuk menurunkan risiko fluktuasi harga.

Kinerja keuangan Antam 2010 merefleksikan peningkatan signifikan kinerja penjualan komoditas utama feronikel serta peningkatan harga komoditas. Di 2010 seluruh fasilitas operasi nikel kami berjalan optimal sementara operasi komoditas emas juga meningkat seiring pengoperasian tambang emas baru di Cibaliung," tutur Arwin.

Menurut Arwin, perseroan juga berhasil melakukan efisiensi Rp 225,5 miliar sehingga tingkat biaya tetap terjaga. Di 2011 perseroan memprioritaskan dimulainya proyek-proyek hilir bernilai tambah seperti proyek Chemical Grade Alumina Tayan.

Nilai penjualan tidak diaudit Antam sebesar Rp8,745 triliun di 2010 tercatat naik dibandingkan nilai penjualan di 2009 yang berjumlah Rp 8,711 triliun.

Peningkatan ini disebabkan kenaikan tajam penjualan komoditas feronikel di 2010 yang berhasil menutupi penurunan volume penjualan dari kegiatan trading logam mulia yang dilakukan untuk menurunkan risiko fluktuasi harga.

Seiring dengan optimalnya operasi pabrik FeNi I, FeNi II dan FeNi III Antam, di 2010 volume produksi feronikel naik tajam 49% dibandingkan 2009 menjadi 18.688 ton nikel dalam feronikel (TNi).

Optimalnya level produksi dan peningkatan permintaan menyebabkan volume. penjualan komoditas feronikel naik 29% dibandingkan 2009 menjadi 18.254 TNi. Peningkatan volume penjualan ini didukung kenaikan harga jual rata -rata feronikel sebesar 49% dibandingkan 2009 menjadi US$ 10,12 per pon yang menyebabkan pendapatan dari feronikel naik tajam 71% dibandingkan 2009 menjadi Rp3,679 triliun.

Sementara itu, volume penjualan bijih nikel Antam juga melonjak sebesar 20% dibandingkan 2009 menjadi 5.863.840 wmt. Peningkatan ini juga didukung kenaikan harga jual rata-rata bijih nikel sehingga pendapatan dari komoditas bijih nikel naik 39% menjadi Rp2,364 triliun.

Secara keseluruhan, segmen usaha nikel Antam menyumbang 69% dari total penjualan Antam di 2010.

Dengan dimulainya pengoperasian tambang emas baru Cibaliung, produksi emas Antam naik 6% dibandingkan 2009 menjadi 2.776 kg. Sementara itu, dari sisi volume penjualan, menyusul keputusan manajemen pada awal 2010 untuk menghentikan kegiatan trading logam mulia yang memiliki marjin kecil dan menurunkan risiko fluktuasi harga, volume penjualan emas Antam turun 49% dibandingkan 2009 menjadi 6.561 kg.

Hal ini menyebabkan pendapatan dari komoditas emas turun 45% menjadi Rp 2,354 triliun, meski harga jual rata-rata emas di 2010 naik 26%
dibandingkan 2009 menjadi US$ 1.227,47 per toz.

Secara keseluruhan, Antam membukukan laba bersih sebesar Rp1,663 triliun di 2010, naik 175% jika dibandingkan laba bersih 2009 sebesar Rp 604 miliar. Laba bersih per saham Antam di 2010 tercatat Rp 174,58 dibandingkan 2009 yang sebesar sebesar Rp 63

Tidak ada komentar:

Posting Komentar