Rabu, 22 Februari 2012

Kekhawatiran di Bursa Saham Masih Tebal

INILAH.COM, Jakarta - Setelah Yunani dianggap “setengah aman”, perhatian pelaku pasar kini tertuju ke Iran. Keputusan Iran menyetop pengiriman minyak ke Eropa membuat harga minyak di New York Merchantile Exchange (NYMEX) langsung menguat 1,47% menjadi US$ 104,76 per barel. Dikhawatirkan kenaikan harga minyak ini akan membuat perekonomian Eropa dan Amerika menjadi semakin runyam.

Inilah yang membuat para investor selangkah demi selangkah menarik diri dari pasar. Akibatnya, kemarin indeks Kospi dan Nikkei masing-masing melorot 0,03% dan 0,23%. Namun beberapa bursa lainnya menunjukan perilaku sebaliknya.

Seakan belum kehabisan nafas, indeks Hang Seng dan Strait Times justru mencatat penguatan masing-masing sebesar 0,25% dan 0,13%. Kenaikan juga terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hingga penutupan pukul 16.00 sore, Indeks Harga Saham Gabungan mencatat kenaikan 0,57%.

Sungguh mengagumkan. Namun begitu, sejumlah analis mengingatkan agar penguatan ini disikapi dengan ekstra waspada. Soalnya, kenaikan harga minyak ini akan mendorong investor asing melepas saham-sahamnya.

Itu sebabnya, seorang analis dari Kresna Securities menyarankan agar investor segera melakukan aksi ambil untung. Setidaknya, lepaslah sebagian saham untuk mengantisipasi penurunan indeks. Apalagi, selain ancaman dari meroketnya harga minyak, krisis utang Yunani juga belum bisa dikatakan telah berhasil diatasi.

Betul, menteri keuangan Eropa sudah sepakat mengucurkan pinjaman talangan ke-2 sebesar 130 miliar euro kepada Yunani. Namun kebijakan pemerintah Yunani untuk menghemat anggaran telah memicu demonstrasi. Sedangkan perkembangan ekonomi Amerika pun hingga kini belum memberikan sinyal yang jelas.

“Kekhawatiran pasar masih tinggi sekali. Padahal, kalau kita berkaca pada domestik, sebetulnya tak ada masalah,” kata Deni Hamzah, analis Corfina Capital. Nah, berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, Deni memperkirakan akan terjadi koreksi.

Namun, jangan khawatir, koreksi ini hanya berlangsung sementara. Deni optimistis, pekan ini indeks bisa tembus level 4.040. Selain didorong dampak pelonggaran likuiditas di China, sebentar lagi bakal keluar laporan keuangan 2011. “Kuncinya, jika IHSG melampaui 4.015,” katanya. Jika gagal? Deni memperkirakan pekan ini indeks akan bergerak di kisaran 3.960-4.015. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar