Rabu, 22 Februari 2012

Rilis Data Eropa Bakal Dongkrak Rupiah

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (22/2) diprediksi menguat. Sentimen positif datang dari indeks manufaktur dan sektor jasa Eropa.

Analis senior Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, seharusnya rupiah bisa menguat hari ini. Terutama, kata dia, dengan data ekonomi Eropa yang akan dirilis hari ini dan memberikan harapan perbaikan ekonomi benua itu.

Data ekonomi tersebut adalah indeks Manufaktur dan indeks sektor jasa Eropa. Dua data ini akan memberikan harapan Eropa akan terhindar dari resesi. "Karena itu, rupiah berpeluang menguat terbatas dan bergerak dalam kisaran 9.000 hingga 9.060 per dolar AS," katanya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, indeks manufaktur Eropa yang akan dirilis hari ini, diprediksi naik ke level 49,5 untuk bulan Februari dari bulan sebelumnya 48,8. Sementara itu, untuk indeks sektor jasa diprediksi naik jadi 50,6 dari sebelumnya 50,4.

Di sisi lain, lanjut Firman, telah dipastikannya bailout untuk Yunani juga mengurangi risiko dari sentimen global. Sedangkan dari dalam negeri, tingginya minat asing pada obligasi Indonesia juga akan mendukung peregerakan rupiah hari ini.

Hanya saja, pada saat yang sama, penguatan harga minyak mentah dunia membatasi penguatan rupiah. Sebab, dengan kenaikan harga minyak, ketahanan fiskal terancam seiring membengkaknya subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. "Karena itu, secara umum, penguatan rupiah menjadi terbatas," imbuhnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta,Selasa (21/2) ditutup melemah 45 poin (0,50%) ke level 9.035/9.045 per dolar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar