Rabu, 27 April 2011

Tanpa SOBI, kinerja AKRA malah tambah kinclong

Rabu, 27 April 2011 | 08:52 oleh Asep Munazat Zatnika
JAKARTA. Setelah melepas PT Sorini Agro Asia Tbk (SOBI) di akhir tahun 2010 lalu, kinerja PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) semakin kinclong saja. Sepanjang kuartal pertama saja laba bersih yang diraup oleh AKRA mencapai Rp 1,8 triliun, naik 2.480% dibanding kuartal pertama di tahun 2010 yang hanya sebesar Rp 70 miliar.

Kenaikan laba bersih ini didongkrak oleh aksi divestasi atas SOBI. Laba dari penjualan saham SOBI mencapai RP 1,6 triliun. Sedang tanpa memasukkan kinerja keuangan SOBI dan laba atas penjualan SOBI, perbandingan laba bersihnya menjadi Rp 128 miliar di tahun ini, dan hanya Rp 49 miliar di tahun lalu.

Menurut Suresh Vambu, Direktur AKRA, kenaikan laba bersih juga didukung oleh meningkatnya pendapatan AKRA sepanjang 3 bulan pertama di tahun ini. "Pendapatan kita saja naik 79% dibanding tahun lalu," kata Suresh kepada KONTAN Selasa(26/4).

Pendapatan AKRA pada kuartal pertama sebesar Rp 4,3 triliun, sedang pendapatan pada tahun 2010 tanpa kontribusi SOBI hanya RP 2,4 triliun.

Penjualan BBM menjadi penyumbang terbesar bagi pendapatan AKRA. Jumlah penjualan BBM non subsidi AKRA naik 149% dibanding tahun 2009. Penjualan BBM di kuartal pertama sebesar RP 3,4 triliun, dari tahun sebelumnya yang hanya Rp 1,3 triliun.

Setelah kehilangan SOBI, AKRA memang lebih mengandalkan penjualan BBM-nya. Tingginya harga minyak dunia merupakan peluang bagus untuk menggenjot sektor penjualan BBM. "Ke depannya kita akan lebih mendorong sektor BBM supaya semakin tumbuh," kata Suresh.

Suresh menargetkan pertumbuhan dari penjualan BBM sebesar 30%-35% sepanjang tahun 2011 dibanding tahun lalu. Tahun ini Suresh bilang AKRA akan lebih serius membidik pasar BBM di Indonesia bagian timur.

Sebagai informasi, untuk melakukan ekspansi di timur Indonesia ini AKRA sudah menyiapkan dana Rp 1 triliun untuk membangun terminal BBM yang tersebar di 14 lokasi di Kalimantan.

Sementara itu, meskipun kehilangan SOBI tak lantas membuat pendapatan AKRA dari bahan kimia dasar lesu. Justru sepanjang kuartal pertama lalu, penjualan dari sektor itu mengalami pertumbuhan sebesar 31%. Pendapatan yang diperoleh AKRA dari sektor ini sebesar Rp 584 miliar naik dari Rp 446 miliar.

Pendapatan AKRA lainnya diperoleh dari sektor pabrikan serta logistik dan lain-lain. Untuk pabrikan mengalami penurunan 65% dibanding tahun lalu. "Sektor pabrikan ini memproduksi sorbitol dan tepung.

Sedang sektor logistik dan lain-lain naik 83% menjadi Rp 124 miliar. Untuk sektor logistik, AKRA berencana menambah 2 kapal jenis tanker lagi tahun ini. Namun Suresh belum bisa memastikan kapan tepatnya rencana ini akan terealisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar