Sabtu, 13 Agustus 2011

Rasio emas mencapai level tertinggi 23 tahun terhadap indeks S&P

Rasio emas mencapai level tertinggi 23 tahun terhadap indeks S&P
JAKARTA. Di akhir pekan, harga emas akhirnya kembali turun. Logam mulia ini tercatat melemah 1,5% ke US$ 1.745,99 per troi ounce. Naiknya minat investor pada aset-aset berisiko tinggi seperti saham dan obligasi membuat pasar melakukan aksi ambil untung atau profit taking.

Namun demikian, dalam sepekan terakhir emas masih mencatat penguatan tajam hingga 5% yang merupakan kenaikan mingguan terbesar sejak awal November 2008 silam. Dalam dua pekan, emas mencatat penguatan hingga 13%.

Analis memprediksi ketidakpastian ekonomi global masih akan mempertahankan sinyal bullish emas ke depan. Tapi pada sisi lain hal tersebut juga menyimpan potensi adanya koreksi tajam secara temporer.

Tapi laju penguatan emas akan tertahan karenga CME Group Inc yang menaikkan margin perdagangan berjangka emas menjadi US$ 5.500 dari US$ 4.500.

Memuncaknya kekhawatiran potensi resesi yang bakal melanda Amerika Serikat dan krisis utang dalam beberapa pekan terakhir telah menjadikan rasio emas terhadap S&P 500 mencapai level 1,6% atau naik 50% dari pekan sebelumnya. Ini merupakan level tertinggi selama 23 tahun terakhir. Rasio tersebut dikalkulasikan berdasar pembagian antara harga emas per ounce dengan indeks S&P.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar