Rabu, 11 April 2012

Marak Aksi Jual, Wall Street Jatuh Lima Hari Berturut-turut

New York - Maraknya aksi jual membuat pasar saham Wall Street terkena koreksi di perdagangan hari kelima secara berturut-turut. Investor melepas saham sambil menanti laporan kinerja emiten triwulan I-2012.

Koreksi kali ini merupakan yang terburuk bagi S&P 500 sejak 8 Desember tahun lalu, baik itu berdasarkan poin dan persentase. Begitu juga dengan indeks utama di bursa paman sam lainnya.

Seluruh sektor di S&P 500 ditutup melemah, dipimpin oleh sektor industri dan material. Sebanyak 80% saham-saham yang diperdagangkan di New York Stock Exchange (NYSE) dan Nasdaq berakhir terkena koreksi.

Tiga indeks utama itu masing-masing jatuh lebih dari 1,5%, membuat S&P 500 turun ke posisi terendahnya dalam 50 hari terakhir di 1.372,30, area yang dilihat sebagai support siginifikan tren naik atau malah turun.

"Jatuh di bawah level itu menunjukkan adanya momentum pelemahan, dan sepertinya akan parah," kata Katie Stockton, Kepala Teknisi Investasi dari MKM Partners di Greenwich, Connecticut, dikutip dari Reuters, Rabu (11/4/2012).

Ia menambahkan, S&P 500 bisa jatuh ke level 1.350 sebelum menemukan level support baru. Indeks Nasdaq juga turun ke posisi terendahnya dalam 50 hari terakhir di bawah level 3.000 sejak 12 Maret lalu.

Katalis utama pemicu aksi jual ini adalah mencuat kembalinya krisis utang Eropa akibat imbal hasil surat utang Italia dan Spanyol yang melonjak.

Pada penutupan perdagangan Rabu waktu setempat, Indeks Dow Jones jatuh 213,66 poin (1,65%) ke level 12.715,93. Indeks Standard & Poor's 500 ambles 23,61 poin (1,71%) ke level 1.358,59. Indeks Komposit Nasdaq turun 55,86 poin (1,83%) ke level 2.991,22.

Volume perdagangan lebih tinggi dari rata-rata harian, sebanyak 8,18 miliar lembar saham diperdagangkan di NYSE, American Stock Exchange dan Nasdaq, dibandingkan rata-rata harian tahun lalu sebesar 7,84 miliar.

(ang/ang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar