Jumat, 21 Januari 2011

Meski yen menguat, penjualan HEXA terangkat pertambangan

Date : Jan 21 2011, 09:07
Title : News Story
Header : Meski yen menguat, penjualan HEXA terangkat pertambangan


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Nilai tukar yen terhadap dollar Amerika Serikat (AS) yang terus
menguat menjadi alasan PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) menaikkan harga jual
alat beratnya. HEXA juga berencana menekan margin per unit alat berat tahun
ini. Maklum, sebagian besar alat berat yang dijual HEXA berasal dari Jepang.
Imbasnya, HEXA memikul beban harga beli yang naik. "Margin per unit pasti
berkurang. Kami akan menaikkan harga alat berat merek Hitachi 5%-10%," kata
Sekretaris Perusahaan HEXA Heri Akhyar, Rabu (19/1). Selain Hitachi, HEXA juga
menjual alat berat merek John Deere, Rotobec Grapples dan Waratah.
Heri mengatakan, pengaruh penguatan yen terhadap laba korporasi secara
keseluruhan tidak ada. "Malah laba meningkat akibat permintaan yang tinggi,"
kata dia.
Selain penguatan nilai tukar yen, HEXA juga harus berhadapan dengan
kenaikan harga baja. Sebagai contoh, margin untuk unit excavator diturunkan
10%. Namun, rata-rata margin yang dipatok HEXA tetap 10%-12%.
Setelah menurunkan margin keuntungan, Heri optimistis HEXA bisa menjual
sebanyak 2.300 unit alat berat pada setahun yang periodenya April 2010-Maret
2011.
Dalam proyeksi manajemen HEXA, penjualan selama periode tersebut bisa
mencapai US$ 500 juta atau setara dengan Rp 4,5 triliun. Angka itu naik 47,06%
dibanding perolehan pada periode yang sama tahun 2009.
Sejak April-Desember 2010 penjualan HEXA telah melampaui US$ 300 juta atau
setara Rp 2,7 triliun. "Tiga bulan ke depan penjualan akan meningkat tajam.
Klien sudah pesan dari jauh-jauh hari, tinggal kami antar," tutur Heri. Selama
tiga bulan ke depan, pendapatan HEXA bisa mencapai Rp 1,8 triliun.
Selama sembilan bulan pertama periode April 2010-Maret 2011, HEXA telah
menjual 1.600 unit alat berat, atau rata-rata 177 unit per bulan. Bandingkan
dengan rata-rata penjualan HEXA untuk tahun buku sebelumnya, yaitu 50 unit per
bulan. Pemicu kenaikan penjualan adalah permintaan dari industri tambang.
Heri bilang, laba HEXA bisa naik menjadi US$ 40 juta. Pada periode April
2009-Maret 2010, HEXA mencatatkan laba senilai US$ 34 juta.
[ Adisti Dini Indreswari, KONTAN ]

KONTAN Fri, 21 Jan 2011 ( 08:59:22 WIB )


=======================================================================================

Tidak ada komentar:

Posting Komentar