Jumat, 21 Januari 2011

Investor beralih dari emas ke pasar valuta

Date : Jan 21 2011, 09:00
Title : News Story
Header : Investor beralih dari emas ke pasar valuta


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Pesona harga emas kembali meredup. Harga kontrak emas untuk
pengiriman Februari 2011 di Divisi Comex, New York Mercantile Exchange (NYMEX),
kemarin pukul 20.00 WIB, terkoreksi 0,88% menjadi US$ 1.358,20 per ons troi.
Membaiknya data-data ekonomi Amerika Serikat menjadi salah satu pemicu
koreksi harga emas. Produksi industri di negeri Paman Sam naik 0,8% pada
Desember 2010, atau melampaui perkiraan para analis. Bukan hanya itu, mengacu
survei Bloomberg, penjualan rumah di AS mungkin akan naik 4,1% pada bulan
Desember 2010 lalu.
"Sentimen pasar untuk emas telah bergeser sejak akhir 2010. Ini karena
kecemasan terhadap krisis ekonomi semakin berkurang," kata Anne-Laure Tremblay,
Analis BNP Paribas di London, seperti dikutip Bloomberg, kemarin.
Di sisi lain, ANZ Banking Group Ltd memangkas perkiraan harga emas dan
platinum di 2011. ANZ memproyeksikan harga rata-rata emas tahun ini senilai US$
1.453 per ons troi, atau menyusut 3,3% dari perkiraan sebelumnya. Harga
rata-rata platinum juga diprediksi melorot 3,2% dari estimasi sebelumnya
menjadi US$ 1.886 per ons troi.
"Permintaan terhadap safe haven mulai berkurang karena sentimen ekonomi
Eropa terus membaik," tulis Analis ANZ Banking Group Mark Pervan dan Natalie
Robertson, dalam risetnya.
Analis yang dihubungi KONTAN menyebutkan, pelaku pasar tengah mencermati
kebijakan otoritas moneter di setiap negara terkait ancaman inflasi tinggi.
Beralih ke valuta
Ibrahim, Analis Askap Futures, menyatakan, investor saat ini cenderung
membuang aset dalam bentuk komoditas, termasuk emas, dan mengalihkannya ke mata
uang, seperti dollar AS dan yen Jepang.
Sampai tadi malam, indeks dollar AS yang mencerminkan pergerakan the green
back terhadap enam valuta utama dunia bergerak naik 0,24% ke posisi 78,83.
Sejumlah harga komoditas juga kompak menurun. Hal itu terlihat dari laju
indeks CRB Reuters-Jefferies yang melorot 0,58% ke 331,49. Indeks ini
mencerminkan pergerakan harga 19 komoditas paling likuid di dunia.
Herry Setyawan, Analis Indosukses Futures, mengemukakan, saat ini para
spekulan cenderung mengalihkan dananya dari emas ke aset lain yang lebih likuid
tetapi aman, seperti obligasi, deposito, maupun cash (mata uang). "Meskipun
return yang ditawarkan instrumen tersebut kecil," ucap dia.
Koreksi yang terjadi di mayoritas indeks bursa regional juga tidak lantas
mendongkrak harga emas. Hingga beberapa hari ke depan, emas dinilai bukan
pilihan yang menarik sebagai instrumen investasi. "Investor masih wait and see
melihat perkembangan pasar terkini. Mereka lebih senang memegang valuta,
terutama dollar AS dan yen Jepang," ujar Ibrahim.
Namun prospek harga emas masih tetap berkilau. Herry memprediksi harga
emas hari ini (21/1) akan berada di kisaran US$ 1.300 per ons troi, sedang
Ibrahim mematok US$ 1.350 per ons troi. Hingga kuartal I-2011, Ibrahim menaksir
harga emas paling tinggi menyentuh US$ 1.400 per ons troi.
[ Sandy Baskoro, Asep Munazat Zatnika, KONTAN ]

KONTAN Fri, 21 Jan 2011 ( 08:29:23 WIB )


=======================================================================================

Tidak ada komentar:

Posting Komentar