Jumat, 08 April 2011

Gempa Jepang Lemahkan Wall Street


Jakarta - Saham-saham global melemah menyusul terjadinya gempa kedua di Jepang pada Kamis malam. Gempa berskala 7,4 dan peringatan tsunami membuat investor kembali khawatir.

Meski demikian, Wall Street berhasil menahan kelemahannya berkat laporan penjualan ritel yang lebih baik dan data tenaga kerja mingguan yang mendorong optimisme akan membaiknya perekonomian.

Pada perdagangan Kamis (7/4/2011), indeks Dow Jones industrial average (DJIA) ditutup melemah 17,26 poin (0,14%) ke level 12.409,49. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 2,03 poin (0,15%) ke level 1.333,51 dan Nasdaq melemah 3,68 poin (0,13%) ke level 2.796,14.

Bursa Eropa juga tercatat turun 0,2%, meski di awal perdagangan sempat menguat setelah Portugal meminta bantuan Uni Eropa untuk mengatasi krisis. Hal itu menimbulkan optimisme krisis utang di kawasan tersebut segera berakhir.

Jepang yang kini merupakan negara dengan perekomian terbesar ketiga dunia kembali dilanda gempa dan proses pemulihan ekonominya dikhawatirkan bisa mengganggu pemulihan ekonomi global. Apalagi gempa menerpa sebagian besar kawasan industri Jepang.

"Hal ini membuat orang-orang berpikir bahwa ini mungkin belum berakhir dan ini akan menjadi skala yang lebih besar dari perkiraan," ujar Jack DeGan, chief investment officer Harbor Advisory seperti dikutip dari Reuters, Jumat (8/4/2011).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar