Rabu, 28 Maret 2012

Banyak Saham Cetak Rekor, Wall Street Malah Menipis

New York - Pasar saham Wall Street terkena koreksi tipis di tengah maraknya saham-saham mencetak rekor tertinggi. Menguatnya saham-saham itu dibantu oleh aksi beli menjelang akhir triwulan I-2012.

Jumat depan, triwulan I akan berakhir, banyak broker yang mengkoleksi saham-saham unggulan demi mempercantik portofolionya. Sebanyak 175 saham di bursa saham New York menyentuh rekor tertinggi dalam 52 pekan terakhir, termasuk Home Depot dan IBM bersama perusahaan besar lainnya.

"Selama ekonomi tumbuh, pasar akan terus bergerak ke atas, itulah yang terjadi," kata Bryant Evans, penasihat keuangan sekaligus manajer investasi Cozad Asset Management di Illinois, dilansir dari Reuters, Rabu (28/3/2012).

Selama tiga bulan pertama di tahun ini, indeks utama di pasar saham negeri paman sam itu sudah menguat cukup tinggi. Hampir sama seperti triwulan pertama tahun 2011, penguatannya sudah hampir mendekati 25%.

Senin kemarin, tiga indeks utama di Wall Street sudah melaju lebih dari satu persen menyusul keluarnya pernyataan Gubernur Federal Reserve Ben Bernanke bahwa kebijakan moneter yang longgar akan tetap dipertahankan.

Sementara esoknya, dalam wawancara kepada ABC News, Bernanke mengatakan, The Fed tidak punya opsi untuk memberikan stimulus baru dan semuanya dikembalikan kepada mekanisme pasar. Hal ini membuat pelaku pasar mengambil untung setelah saham-saham naik tinggi.

Pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat, Indeks Dow Jones melemah 43,90 poin (0,33%) ke level 13.197,73. Indeks Standard & Poor's 500 menipis 3,99 poin (0,28%) ke level 1.412,52. Indeks Komposit Nasdaq turun 2,22 poin (0,07%) ke level 3.120,35.

(ang/ang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar