Senin, 02 April 2012

Kenaikan BBM Ditunda, Beberapa Emiten Rebound

INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham Indonesia pada Senin (2/4/2012) masih akan bergerak fluktuatif. Namun, keputusan penundaan kenaikan BBM akan mendorong rebound teknikal beberapa emiten.

Edwin Sebayang, analis pasar modal dari MNC Securities mengatakan, penundaan kenaikan BBM bersubsidi belum mengakhiri ketidakpastian di pasar keuangan, “Hal ini karena pemerintah dihadapkan pada resiko naiknya ekspektasi inflasi yang terjadi, sejak rencana ini digulirkan ke publik,”ujarnya kepada INILAH.COM.

Sementara itu, dengan opsi kenaikan bisa dilakukan, jika harga indeks harga minyak Indonesia (Indonesian Crude Price/ ICP) lebih dari 15% dari asumsi ICP US$105 per barel, maka kenaikan BBM dapat dilakukan sewaktu-waktu.

“Emiten juga sudah memproyeksikan penurunan earning dan tidak bisa begitu saja menghilangkan resiko kenaikan BBM bersubsidi,”paparnya.

Menurutnya, jangka pendek penundaan kenaikan BBM premium jelas akan mendongkrak inflasi berkepanjangan ke level 6,5%-7%, dan mendorong BI Rate ke level 6%-6,5% di saat pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat.

Namun, saham-saham consumers kemungkinan berbalik positif. Sektor ini berpotensi mengalami rebound teknikal, setelah sepanjang pekan lalu didera sentimen negatif akibat terombang-ambing keputusan kenaikan BBM.

Sementara itu, saham komoditas gas menjadi negatif. Karena penundaan kenaikan BBM ini menjadikan melemahnya peluang peningkatan earning, padahal penyaluran gas sudah mulai normal. Misalkan saja Perusahaan Gas Negara (PGAS) yang sepanjang 2011, sudah mendistribusikan gas untuk produksi minyak, sehingga distribusi gasnya turun.

Mengantisipasi rebound jangka pendek, Edwin menyarankan investor untuk melakukan aksi beli terhadap saham-saham dari sektor perbankan, seperti Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan Bank Negara Indonesia (BBNI).

Kemudian saham Astra International (ASII), Indocement (INTP), Semen Gresik (SMGR), Indo Tambangraya Megah (ITMG), Intraco Penta (INTA), United Tractor (UNTR), Unilever (UNVR) dan Indofood Sukses Makmur (INDF). “Rekomendasi beli untuk emiten-emiten ini,”ujarnya.

Sedangkan beberapa saham yang disarankan untuk dilepas adalah AKR Corporindo (AKRA), PGAS, Intiland Development (DILD) dan Bumi Resources (BUMI), “Rekomendasi jual untuk saham-saham ini,” tutupnya. [nat]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar