Rabu, 09 Februari 2011

Sesi Dua, Cermati Saham Jenuh Jual

INILAH.COM, Jakarta – IHSG masih lanjutkan pelemahan siang ini. Namun, setelah beberapa hari terkoreksi, ada peluang pada saham-saham yang sudah jenuh jual.

Pada sesi pertama perdagangan Rabu (9/2), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 56,26 poin (1,63%) ke level 3.403,677. Indeks saham unggulan LQ45 juga turun 11,38 poin (1,87%) ke angka 598,646.

Laju indeks siang ini kurang ramai, hanya didukung oleh volume transaksi yang tercatat mencapai 1,331 miliar lembar saham, senilai Rp1,899 triliun dan frekuensi 38.756 kali. Sebanyak 23 saham menguat, sedangkan 186 saham melemah dan 54 saham stagnan.

Pergerakan bursa, juga diwarnai aksi jual asing yang mencatatkan transaksi nilai jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp189,7 miliar. Rinciannya, transaksi beli mencapai Rp693,3 triliun sedangkan transaksi jual sebesar Rp883,09 miliar.

Semua sektor saham kompak mendukung pelemahan indeks. Sektor industri dasar memimpin koreksi 2,40%, disusul sektor keuangan 2,19%, manufaktur 1,87%, perkebunan 1,78%, konsumsi 1,76%, properti 1,56%, aneka industri 1,52%, pertambangan 1,32%, perdagangan 1,23% dan infstruktur 0,74%.

Purwoko Sartono, analis dari Panin Securities memperkirakan, pergerakan indeks saham hingga penutupan sore nanti akan melemah. “Indeks akan mengarah ke level support 3.400. Jika level tersebut berhasil ditembus, potensi pelemahan berikutnya ke 3.330. Sedangkan resistance-nya 3.430,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (9/2).

Menurutnya, pelemahan indeks hari ini semata faktor teknikal, dipicu berlanjutnya aksi profit taking investor yang memicu tekanan jual di market, “Sebab, indeks sudah menguat berturut-turut sejak 1-4 Februari di pekan lalu,” ujarnya.

Dari sisi fundamental, lanjut Purwoko, tidak ada hal-hal yang menjadi tekanan bagi market. Apalagi, asing kemarin masih mencatatkan transaksi beli. Di sisi lain, masa libur Imlek sudah berakhir, sehingga pelaku pasar seharusnya sudah kembali masuk ke market. “Karena itu, libur imlek bukan alasan koreksi indeks saat ini,” ungkapnya.

Di tengah situasi ini, Purwoko menyarankan investor benar-benar mencermati saham yang sudah jenuh jual (oversold). Sebab, jika indeks melemah ke level 3.330, ada peluang balik arah menguat, sehingga investor bisa mendapatkan gain yang signifikan.

Saham-saham pilihannya adalah PT Bank Mandiri (BMRI), PT Gudang Garam (GGRM), PT Astra Internasional (ASII) dan PT Perusahaan Tambang Bukit Asam (PTBA) yang sudah terkoreksi cukup dalam sehingga mendekati area support. “Saya rekomendasikan buy on weakness saham-saham tersebut,” ujar Purwoko. [ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar