Rabu, 09 Februari 2011

Kenaikan BI rate bisa mengerek imbal hasil SBI

Date : Feb 09 2011, 10:12
Title : News Story
Header : Kenaikan BI rate bisa mengerek imbal hasil SBI


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) akan menggelar lelang Sertifikat BI (SBI)
pada Kamis (10/2). Ini merupakan lelang pertama setelah bank sentral menaikkan
suku bunga acuan atau BI rate sebesar 0,25% menjadi 6,75%.
Sejumlah kalangan menilai, kenaikan bunga acuan akan memengaruhi tingkat
imbal hasil atau yield SBI. Kepala Tresuri Bank Central Asia (BCA) Branko
Windoe memprediksi, yield SBI akan naik mengikuti pergerakan BI rate menjadi
6,75%-7% untuk SBI bertenor sembilan bulan.
Menurut Brankoe, BI hanya akan melelang SBI bertenor sembilan bulan.
"Bulan lalu waktu lelang, SBI sembilan bulan yieldnya 6,5%, pada lelang besok
akan naik. Tetapi tergantung BI yang akan mengakomodasi nanti," kata Branko,
kemarin (8/2).
Prediksi ini dengan memperhatikan kondisi perkembangan lelang SBI di pasar
sekunder yang juga mengalami kenaikan yield.
Hal ini terjadi pada lelang SBI bertenor enam bulan, yang yield-nya
melejit di kisaran 6,35%, ketimbang saat lelang perdana BI bulan lalu sekitar
6,08%. "Itu trade hari ini (kemarin)," cetusnya.
Namun, menurut Branko permintaan lelang SBI akan menurun ketimbang bulan
sebelumnya. Pasalnya, investor cenderung memilih menempatkan dana mereka di
instrumen jangka pendek, karena mempertimbangkan kondisi suku bunga yang
diperkirakan masih fluktuatif.
Ekonom Paul Sutaryono mengatakan hal senada. Menurutnya, yield SBI juga
akan mengikuti kenaikan BI rate. "Yield akan naik, tetapi tidak begitu
signifikan. Ini akan membuat beban neraca BI menjadi naik," katanya.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat BI Difi A. Johansyah mengatakan, pihaknya
akan melelang SBI jangka panjang bertenor enam bulan dan sembilan bulan. Lelang
SBI ini akan memperhatikan masih tingginya permintaan investor di pasar
sekunder.
Difi menolak berkomentar soal kisaran imbal hasil SBI. "Untuk yield dan
pagu indikatif kami belum bisa berkomentar, nanti tergantung respons bank. Kami
tetap akan memperhatikan supply di market," ujar Difi.
[ Wahyu Satriani ]

KONTAN Wed, 09 Feb 2011 ( 10:10:58 WIB )


=======================================================================================

Tidak ada komentar:

Posting Komentar