Kamis, 10 Maret 2011

Laba Adira Insurance naik, Parolamas turun

Date : Mar 10 2011, 09:17
Title : News Story
Header : Laba Adira Insurance naik, Parolamas turun


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Secara umum industri asuransi berhasil mencatat kinerja apik di
sepanjang tahun lalu. Namun, kinerja setiap perusahaan asuransi bisa saja
berbeda. Lihat saja PT Adira Insurance dan PT Asuransi Parolamas.
Tahun lalu, Adira Insurance berhasil mendongkrak laba hingga Rp 268,99
miliar atau tumbuh 30,77% dibandingkan tahun 2009 (lihat tabel). Sedangkan laba
Parolamas malah turun 0,65% dari tahun 2009 menjadi Rp 10,69 miliar.
Sebenarnya, penurunan laba bukan hanya terjadi pada Parolamas, tapi juga
perusahaan asuransi lain.
Penyebab penurunan bisa kita lihat dari data Badan Pengawas Pasar Modal
Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) yang mencatat kenaikan rasio kombinasi klaim dan
biaya terhadap pendapatan premi neto. Di asuransi jiwa, rasio kombinasi
meningkat dari 72,56% menjadi 77,96%, sedangkan di asuransi umum dan reasuransi
naik dari 81,88% menjadi 90,2%. Artinya, perusahaan asuransi harus mengeluarkan
lebih banyak uang untuk biaya klaim dan operasional usaha.
Direktur Pelaksana Parolamas T. Yohas Raffli menceritakan, pendapatan
premi di 2010 hanya tumbuh tipis, 4,76% ke Rp 123,75 miliar. Sementara, biaya
klaim naik 30% menjadi Rp 57,51 miliar dan beban usaha meningkat 6,58% menjadi
Rp 25,59 miliar.
Hasil investasi yang anjlokturut memperkeruh situasi ini. Tahun lalu,
hasil investasi Parolamas hanya Rp 1,96 miliar, sedangkan tahun 2009 Rp 2,35
miliar. "Hasil investasi tidak maksimal karena 80% dana tersimpan di deposito
yang bunganya kecil," kata Yohas, Rabu (9/3).
Efisiensi biaya
Bandingkan dengan Adira Insurance yang berhasil menekan biaya operasional
dan meningkatkan pendapatan premi. Meski klaim nasabah naik 22,47% menjadi Rp
359,66 miliar, beban usaha hanya naik tipis 3,88% menjadi
Rp 154,8%.
Tak heran bila rasio kombinasi Adira Insurance makin mengecil, dari 81% di
2009 menjadi 74% di tahun 2010. "Ini karena berhasil menjalankan intensifikasi
dan ekstensifikasi distribusi pemasaran," ujar Presiden Direktur Adira
Insurance Willy S. Dharma.
Intensifikasi dengan memaksimalkan semua jalur distribusi. Sedang
ekstensifikasi membuat channel distribusi baru. Salah satunya outbond call,
yakni pemasaran melalui call center dengan menggunakan database yang dimiliki.
"Kerjasama dengan perusahaan lain juga diperbanyak," tambah Willy.
[ Anaya Noora Pitaningtyas, Christine Novita Nababan ]

KONTAN Thu, 10 Mar 2011 ( 09:10:25 WIB )


=======================================================================================

Tidak ada komentar:

Posting Komentar