Rabu, 13 April 2011

Harga Emas Merosot

New York - Harga emas merosot hingga 1%, atau merupakan penurunan terbesar dalam sebulan terakhir. Merosotnya harga emas mengikuti anjloknya harga minyak mentah setelah keluarnya proyeksi dari Goldman Sachs.

Reli harga surat utang pemerintah AS juga membuat investor memilih untuk keluar dari investasi emas sementara waktu. Harga emas sudah dua hari berturut-turut surut, setelah Jepang menaikkkan level krisis nuklirnya.

Pada perdagangan Selasa (12/4/2011), harga emas di pasar spot merosot ke level US$ 1.451,73 per ounce, bahkan sempat turun hingga US$ 1.443,49 per ounce. Pada Senin, harga emas sempat menembus rekor tertinggi di US$ 1.476,21.

Harga emas berjangka untuk pengiriman Juni turun 14,5 dolar menjadi US$ 1.453,60 per ounce, dengan volume perdagangan lebih rendah dari aktivitas normal.

Harga emas sudah naik hingga 11% sejak akhir Januari seiring reli harga minyak dan bijih-bijihan merespons tingginya inflasi. Korelasi antara emas dan minyak pada Selasa kemarin semakin dekat menjadi 0,7, mendekati rekor terdekatnya dalam 3 bulan. Reli harga minyak akhir-akhir ini telah meningkatkan permintaan akan emas yang merupakan tempat lindung investasi dari inflasi.

"Laporan (Goldman Sachs) telah memberikan alasan yang cukup kepada investor untuk memangkas posisinya, terutama di pasar yang sudah parabolic. Laporan itu cukup meredam antusiasme untuk komoditas pada saat ini," ujar Marck Luschini, chief investment strategist Janney Montgomery Scott seperti dikutip dari Reuters, Rabu (13/4/2011).

Laporan Goldman itu juga telah memicu turunnya harga minyak mentah. Minyak light sweet pengiriman Mei turun 3,67 dolar menjadi US$ 106,25 per barel. Minyak Brent pengiriman Mei merosot 3,06 dolar menjadi US$ 120,92 per barel.

Goldman Sachs memproyeksikan harga minyak Brent akan turun hingga US$ 20 dalam beberapa bulan kedepan, dan mengatakan para spekulator telah menekan harga diluar fundamental. Ini adalah peringatan kedua dari Goldman seputar kemungkinan pembalikan harga yang cepat, menyusul melonjaknya harga komoditas secara jangka panjang.

Pada Desember lalu, Goldman memproyeksikan harga emas akan melonjak hingga US$ 1.750 per ounce pada 2012 dipicu kenaikan suku bunga AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar