Jika dihitung dengan denominasi dolar AS, jumlah utang pemerintah hingga akhir 2010 mencapai US$ 186,42 miliar. Bertambah US$ 17,2 miliar dibandingkan akhir 2009 yang berjumlah US$ 169,22 miliar.
Demikian data yang dirilis Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu yang dikutip detikFinance, Selasa (17/1/2011).
Utang tersebut terdiri dari pinjaman US$ 68,04 miliar dan surat berharga US$ 118,39 miliar. Dengan menggunakan PDB Indonesia yang sebesar Rp 6.253,79 triliun, maka rasio utang Indonesia tercatat sebesar 26,8%.
Sementara rincian pinjaman yang diperoleh pemerintah pusat hingga akhir 2010 adalah:
- Bilateral : US$ 41,83 miliar
- Multilateral: US$ 23,13 miliar
- Komersial : US$ 3,02 miliar
- Supplier : US$ 60 juta.
Jumlah total surat utang pemerintah yang belum dilunasi hingga akhir 2010 mencapai US$ 118,39 miliar. Naik dibandingkan 2009 yang sebesar US$ 104,2 miliar, kenaikannya cukup besar.
Jumlah utang Indonesia jumlahnya terus meningkat dari tahun ke tahun, namun rasio utang terhadap PDB memang menunjukkan penurunan. Hal itu sejalan dengan terus meningkatnya PDB Indonesia.
Berikut catatan utang pemerintah pusat sejak tahun 2000 berikut rasio utangnya terhadap PDB:
- Tahun 2000: Rp 1.234,28 triliun (89%)
- Tahun 2001: Rp 1.273,18 triliun (77%)
- Tahun 2002: Rp 1.225,15 triliun (67%)
- Tahun 2003: Rp 1.232,5 triliun (61%)
- Tahun 2004: Rp 1.299,5 triliun (57%)
- Tahun 2005: Rp 1.313,5 triliun (47%)
- Tahun 2006: Rp 1.302,16 triliun (39%)
- Tahun 2007: Rp 1.389,41 triliun (35%)
- Tahun 2008: Rp 1.636,74 triliun (33%)
- Tahun 2009: Rp 1.590,66 triliun (28%)
- Tahun 2010: Rp 1.676,15 triliun (26%).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar