Selasa, 18 Januari 2011

Reksadana pasar uang tumbuh tinggi

Date : Jan 18 2011, 09:07
Title : News Story
Header : Reksadana pasar uang tumbuh tinggi


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Kendati tak menyodorkan imbal hasil yang tinggi, reksadana pasar
uang tak kehilangan daya pikat. Kesimpulan ini muncul jika kita membandingkan
pertumbuhan dana kelolaan tiap jenis reksadana sepanjang 2010.
Outstanding dana kelolaan seluruh reksadana pasar uang yang sebesar Rp 5,2
triliun di akhir 2009 melonjak menjadi Rp 7,7 triliun pada akhir tahun lalu.
Itu berarti, dana kelolaan reksadana pasar uang tumbuh 47%. Angka itu hanya
kalah dari pertumbuhan reksadana pendapatan tetap yang mencapai 48% di tahun
silam.
Kebanyakan pemilik dana memilih reksadana pasar uang sebagai tempat untuk
menempatkan dana dalam jangka pendek. Di saat banyak ketidakpastian seperti
sekarang, reksadana pasar uang juga lazim menjadi pilihan.
Selain bisa dicairkan sewaktu-waktu, keunggulan lain reksadana reksadana
pasar adalah, "Risikonya cenderung kecil," kata Wawan Hendrayana, Analis
Infovesta Utama.
Di saat Indeks Harga Saham Gabungan sedang rontok dan pasar obligasi
tengah lesu, reksadana pasar uang pun terlihat lebih seksi dibandingkan
reksadana saham atau reksadana campuran. Imbal hasil reksadana pasar uang
sepanjang Januari 2011 mencapai 0,5%. Bandingkan dengan yield reksadana saham
yang minus 3%.
Obligasi korporasi
Reksadana pasar uang yang memiliki aset dasar berupa produk perbankan
serta obligasi korporasi yang akan jatuh tempo kurang dari setahun berpotensi
mencetak imbal hasil lebih tinggi tahun ini. Banyak ekonom pasar finansial yang
meramal Bank Indonesia akan menaikkan bunga acuan untuk mengerem laju inflasi.
Jika BI Rate meningkat, tentu imbal hasil underlying asset reksadana ini akan
ikut terangkat.
Imbal hasil tertinggi reksadana pasar uang tahun lalu adalah 8,63%. Hasil
itu diraih BIG Dana Lancar, reksadana pasar uang hasil racikan Bhakti Asset
Management.
Posisi kedua imbal hasil terbesar diraih Nikko Kas Management, produk
Nikko Securities Indonesia, dengan yield 8,10%. Sedangkan AAA Money Market
Fund, rancangan Andalan Artha Advisindo Sekuritas, menempati urutan ketiga
dengan imbal hasil sepanjang 2010 sebesar 7,95%.
Jurus andalan manajer investasi memperbesar imbal hasil reksadana pasar
uangnya adalah menempatkan sebagian besar dana di obligasi yang akan jatuh
tempo dalam waktu kurang dari setahun. "Tahun lalu, pasar obligasi masih
bagus," ujar Akbar Syarief, Manajer Investasi Bhakti Asset Management.
Menurut Akbar, 80% dana kelolaan BIG Dana Lancar ditempatkan dalam
obligasi korporasi. Sebanyak 20% dana yang tersisa disimpan dalam instrumen
cash.
Ahmad Subagja, Direktur Lautandhana Investment Management menyebut
strategi yang setali tiga uang dengan jurus Akbar. Ahmad menyatakan hampir 100%
dana kelolaan Lautandhana Liquid ditempatkan di obligasi korporasi. "Yield
obligasi korporasi lebih menarik," ujar dia.
Lautandhana Liquid merupakan reksadana pasar uang yang meraih imbal hasil
terbesar selama 30 November 2010 hingga 30 Desember 2010. Besarnya 0,61%.
[ Thomas Hadiwinata, Dyah Ayu Kusumaningtyas, KONTAN ]

KONTAN Tue, 18 Jan 2011 ( 08:45:44 WIB )


=======================================================================================

Tidak ada komentar:

Posting Komentar