Senin, 10 Januari 2011

Gejolak minyak bisa picu kenaikan tarif dasar listrik

Date : Jan 10 2011, 12:20
Title : News Story
Header : Gejolak minyak bisa picu kenaikan tarif dasar listrik


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Harga minyak mentah dunia yang merangkak naik mulai memusingkan
pemerintah. Selain bisa berdampak ke subsidi bahan bakar minyak (BBM), gejolak
harga minyak juga bisa berimbas pada pembengkakan subsidi listrik.
Maka itu, Sekretaris Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional
(PPN)/Sekretaris Utama Bappenas Syahrial Loetan menjelaskan, pemerintah mulai
mengkaji efek kenaikan harga minyak dunia tersebut terhadap subsidi listrik.
"Exercise sudah dilakukan tapi belum final karena belum ada kesepakatan semua
pihak," kata Syahrial, pekan lalu.
Nah, salah satu opsi yang dikaji pemerintah adalah soal kemungkinan
menaikkan tarif dasar listrik (TDL). Menurut Syahrial opsi menaikkan TDL
sebetulnya tidak terlalu buruk. Sebab, kenaikan tarif dasar listrik ini akan
menghemat subsidi. "Kalau bisa menghemat, anggaran subsidi bisa digunakan untuk
kepentingan yang lain, misalnya infrastruktur," tuturnya.
Menteri Keuangan Agus Martowardojo juga mengakui pemerintah sedang
mengkaji masalah tarif dasar listrik tersebut. Sebab kenaikan harga minyak akan
menambah subsidi listrik. "Kami sedang mengkaji naik tidaknya tarif dasar
listrik tersebut," tandas Agus, kemarin (9/1).
Syahrial menjelaskan, opsi menaikan TDL merupakan kebijakan masuk akal
lantaran lonjakan harga minyak dunia akan mempengaruhi biaya operasional untuk
kebutuhan energi listrik dalam negeri. Bukan itu saja, negara harus merogoh
kocek lebih dalam untuk menopang subsidi listrik apabila tidak ada penyesuaian
harga seiring meningkatnya harga minyak mentah dunia. " Padahal, penerimaan
atau pendapatan negara relatif tetap," imbuh Syahrial.
Namun, Syahrial menyatakan bahwa opsi menaikan tarif listrik bukan pilihan
utama. Kenaikan tarif listrik itu membutuhkan sosialisasi sebelum menerapkannya
agar tidak menjadi bahan pro kontra di masyarakat. Apalagi, pemerintah tidak
menambah subsidi listrik meski harga minyak meningkat. "Sebab akan memotong
alokasi anggaran yang lain," kata Syahrial.
[ Bambang Rakhmanto, Irma Yani ]

KONTAN Mon, 10 Jan 2011 ( 10:20:37 WIB )


=======================================================================================

Tidak ada komentar:

Posting Komentar