Jumat, 25 Maret 2011

Indosurya Securities: IHSG Didukung Regional


Jakarta - IHSG masih melanjutkan penguatannya dengan menguat sebanyak 55,41 poin (1,56%) di level 3.611,64. Total volume perdagangan BEI mencapai 3,87 triliun unit saham dengan nilai total Rp 5,76 triliun. Sebanyak 180 saham naik, 49 saham turun, dan 79 saham stagnan. LQ-45 naik 1,73% ke 647,73 dan Jakarta Islamic Index (JII) naik 2,16% ke 515,65.

Indeks sektoral saham mayoritas bergerak menguat kecuali indeks perdagangan yang turun 0,47% ke level 481,07. Sementara penguatan terjadi pada indeks konsumer yang naik 8,02% ke level 1.190,61; indeks industri dasar naik 3,18% ke level 382,04; indeks infrastruktur naik 2,22% ke level 746,89; indeks keuangan naik 1,71% ke level 460,04; indeks manufaktur naik 1,68% ke level 831,73; indeks pertambangan naik 1,65% ke level 3.170,96; indeks properti naik 1,55% ke level 187,73; dan indeks perkebunan naik 1,47% ke level 2.080,09. Indeks MBX dan DBX menguat. IHSG mengalami net foreign buy sebesar Rp 857,75 miliar dengan total pembelian asing Rp 2,18 triliun dan total penjualan asing mencapai Rp 1,32 triliun.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Petrosea naik Rp 1.000 ke Rp 26.500; Astra International (ASII) naik Rp 950 ke Rp 56.800; Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) naik Rp 850 ke Rp 11.750; Indo Tambangraya Megah (ITMG) naik Rp 850 ke Rp 50.650; Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) naik 800 ke level 15.800; Indospring (INDS) naik 600 ke Rp 10.100; Adira Dinamika Multi Finance (ADMF) naik Rp 400 ke Rp 11.000; Sarana Menara Nusantara (TOWR) naik Rp 350 ke Rp 10.000; dan Multibreeder Adirama Indonesia (MBAI) naik 350 ke Rp 13.850.

IHSG terlihat mulai kembali menemukan momentum kenaikannya. Selama dua hari bergerak menguat, menghapus pola sehari naik sehari turun yang terjadi sebelumnya. Meski kondisi bursa masih dilingkupi ketidakpastian, IHSG tetap mampu mencatatkan kenaikan. Kali ini berhasil menembus level 3.600 dimana sebelumnya tertunda menuju ke level ini. IHSG mendapat sentimen positif dari rilis kinerja emiten dan ekspektasi rendahnya inflasi Maret karena mulai masuknya musim panen. Selain itu, kemungkinan adanya peralihan dana investasi dari Asia Timur ke Emerging Market seperti Indonesia.

Di awal perdagangan, IHSG turun tipis 1,88 poin (0,05%) ke level 3.554,36. Selama 40 menit sejak dibukanya perdagangan di awal sesi 1, IHSG bergerak datar dan sempat menyentuh level 3.551,42 sebagai level terendahnya. Setelah itu, IHSG bergerak naik sepanjang sesi. Bahkan hingga 30 menit menjelang penutupan, IHSG masih menguat dan menyentuh level 3.611,92 sebagai level tertingginya. Setelah itu, bergerak turun tipis hingga akhirnya sempat menguat kembali dan ditutup di level 3.611,64. Volume perdagangan dan nilai total transaksi mengalami kenaikan. Investor asing masih mencatatkan nett buy yang ditunjang penurunan nilai transaksi jual. Pergerakan nilai tukar Rupiah kembali mengalami pelemahan terhadap US$ yang ditutup di Rp 8.722 dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp 8.721 per US$. Pelemahan dipicu oleh faktor koreksi teknikal.

Bursa saham Asia Pasifik mayoritas menguat kecuali Jepang, China, Filipina, dan Vietnam. Penguatan ini didukung oleh apresiasi harga komoditas dan pernyataan manufaktur Jepang yang akan kembali bekerja sejak penutupan 11 Maret akibat bencana alam. Apresiasi harga komoditas berpengaruh positif terhadap kenaikan harga saham para emiten komoditas. Pasar sejauh ini merespon positif langkah Pemerintah Jepang yang terus berupaya menangani krisis nuklir dan menghalangi imbas radiasi nuklirnya. Pemerintah Jepang memberikan bantuan penyediaan air bersih dimana sebelumnya diberitakan air kran tercemar radiasi nuklir.

Bursa saham Eropa mayoritas menguat. Padahal sebelumnya investor masih ragu masuk ke pasar dan cenderung bersikap hati-hati terhadap krisis utang Eropa setelah Portugal kemungkinan membutuhkan bailout. Kemungkinan ini seiring dengan pengunduran diri PM Jise Socrates karena ditolaknya program penghematan anggaran yang diajukannya. Di tempat lain, Moody's Investors Service memangkas 30 peringkat bank Spanyol seiring dengan langkah pemerintahnya untuk membantu likuiditas perbankan. Atas konsisi ini, nilai tukar Euro melemah. Terhadap mata uang Euro, US$ menguat ke level US$ 1,4106 dari sebelumnya US$1,4082 per Euro.

Bursa kawasan AS mayoritas menguat kecuali Kanada dan Brazil. Penguatan ini dipicu kepercayaan pasar terhadap kinerja emiten-emiten yang mencatatkan kinerja yang bagus. Peningkatan kinerja emiten setidaknya menghapus kekhawatiran berlebih terhadap imbas radiasi nuklir Jepang dan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Pelaku pasar mulai melihat jauh ke depan prospek pertumbuhan ekonomi dan laporan laba bersih Q1- 11 yang bagus.

Pada perdagangan Jumat (25/3) diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.531-3.571 dan resistance 3.631-3.652. Candle masih bergerak menguat yang didukung dengan volume yang naik sehingga berpotensi masih melanjutkan penguatannya. Tetapi, posisi candle telah menyentuh upper bolinger sehingga juga ada potensi pelemahan. MACD telah membentuk golden cross dengan histogram positif yang mulai memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic terus bergerak naik menuju area overbought . Meski ternyata IHSG kemarin terus melanjutkan penguatan namun, investor harap berhati-hati bila sinyal pelemahan mulai masuk. Di tengah ketidakpastian ini, biasanya digunakan oleh spekulan untuk profit taking sehingga berpotensi menahan laju penguatan IHSG. Diharapkan menghijaunya bursa AS dan Eropa dan didukung penguatan regional serta tidak adanya tekanan profit taking bisa berpengaruh positif bagi kenaikan IHSG.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar