Rabu, 19 Januari 2011

Merger KAEF dan INAF molor lagi

Date : Jan 19 2011, 13:12
Title : News Story
Header : Merger KAEF dan INAF molor lagi


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Rencana pembentukan induk badan usaha milik negara (BUMN) farmasi
seperti berjalan di tempat. Dalam rencana semula, pemerintah berniat menggabung
PT Indofarma Tbk (INAF) dan PT Kimia Farma Tbk (KAEF).
Namun, tenggat waktu pembentukan holding kembali molor. Dalam rencana
terakhir, deadline penggabungan kedua perusahaan itu adalah Februari tahun ini.
"Merger belum bisa terjadi Februari ini, karena masih proses," ungkap Irnanda
Laksanawan, Deputi Bidang Usaha Industri Strategis dan Manufaktur Kementerian
BUMN.
Ini berarti penundaan ketiga sejak rencana penggabungan digagas Maret
2009. Dalam rencana awal, deadline penggabungan adalah Agustus 2009. Jadwal
penggabungan kemudian diulur hingga pertengahan 2010, yang kemudian kembali
terlewati.
Irnanda menjelaskan, belum ada kemajuan yang signifikan dalam proses
penggabungan kedua perusahaan. Bahkan, kini belum ada yang bisa memastikan
kapan ide pembentukan holding farmasi itu bakal terwujud.
Baik manajemen INAF maupun pengelola KAEF menyatakan hanya bisa menunggu.
Direktur Keuangan INAF, Djakfarudin Junus menyatakan, produsen obat generik itu
telah menyerahkan proses merger ke pemerintah. Menurut Djakfarudin, proses
penggabungan baru sampai tahap penunjukan konsultan keuangan. Konsultan ini
yang akan merancang proses merger INAF dan KAEF.
Direktur Utama KAEF Sjamsul Arifin menuturkan, saat ini perusahaannya
tetap rencana bisnis sesuai dengan roadmap pembentuk holding. "Tapi kalau
masalah progress itu wewenang pemerintah. Kami hanya menerima saja apa yang
menjadi keputusannya," jelas Sjamsul.
INAF dan KAEF masing-masing memiliki rencana korporasi sendiri di tahun
ini. INAF ingin membangun pabrik tablet fixed dose combination (FDC) untuk
tuberkulosis. Investasi untuk membangun pabrik obat yang menyasar pasar ekspor
itu adalah Rp 27 miliar.
Sementara, KAEF dalam proses mendirikan perusahaan patungan bersama dengan
perusahaan pemerintah China dengan investasi senilai US$ 10 juta. Perusahaan
patungan itu ditargetkan beroperasi di tahun ini juga.
[ Didik Purwanto, KONTAN ]

KONTAN Wed, 19 Jan 2011 ( 10:49:39 WIB )


=======================================================================================

Tidak ada komentar:

Posting Komentar