Senin, 07 Maret 2011

IHSG Dibayangi Tingginya Harga Minyak


Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama pekan lalu bergerak cukup fluktuatif. IHSG berhasil keluar dari tekanan tingginya harga minyak mentah dan berhasil bertahan di level 3.500. IHSG mendapatkan sentimen positif dari rendahnya inflasi Februari yang hanya 0,13%.

Pergerakan IHSG sepanjang pekan lalu adalah:
  • Senin (28/2/2011), IHSG menguat 26,828 poin (0,77%) ke level 3.470,348.
  • Selasa (1/3/2011), IHSG melaju 42,269 poin (1,21%) ke level 3.512,617.
  • Rabu (2/3/2011), IHSG terkoreksi 26,420 poin (0,76%) ke level 3.486.
  • Kamis (3/3/2011), IHSG naik tipis 8,342 poin (0,23%) ke level 3.494,539.
  • Jumat (4/3/2011), IHSG melesat 48,364 poin (1,38%) ke level 3.542,903.

"IHSG bergerak hampir sama seperti awal pekan Februari dimana berhasil mencatatkan penguatan di akhir pekan. Tetapi, ada perbedaan dimana saat itu penguatan tidak disertai dengan kenaikan volume dan nilai total transaksi," jelas Reza Priyambada, Managing Research Indosurya Asset Management.

Gerak bursa-bursa utama dunia yang kembali lesu akan mempengaruhi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pada perdagangan Senin (7/3/2011), IHSG diprediksi akan kembali bergerak lesu karena pengaruh lemahnya bursa global.

Bursa Wall Street pada akhir pekan lalu kembali melemah akibat bayangan tingginya harga minyak. Pada perdagangan Jumat (5/3/2011) waktu setempat, Indeks Dow Jones turun 88,32 poin (0,72%) ke level 12.169,88. Indeks Standard & Poor's 500 berkurang 9,82 poin (0,74%) ke level 1.321,15. Indeks Komposit Nasdaq melemah 14,07 poin (0,50%) ke level 2.784,67.

Bursa Jepang juga mengawali perdagangan Senin ini dengan pelemahan. Indeks Nikkei-225 dibuka turun 66,69 poin (0,62%) ke level 10.626,97.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

eTrading Securities:

Pada perdagangan hari ini IHSG ditutup naik 48 point (+1.38%) ke level 3,542.90 menyusul sentimen positif dari bursa AS, turunnya harga minyak dunia setelah mengalami kenaikan dalam tiga hari berturut - turut, serta keluarnya data BI rate yang masih tetap di level 6.75%. Asing pada hari ini tercatat melakukan net buy sebesar Rp837 miliar dengan sektor yang paling banyak dimasuki adalah banking dan mining. Secara teknikal indikator RSI masih bergerak uptrend dan stochastic memasuki area overbought membuka peluang untuk melanjutkan penguatan meski terbatas. Pada perdagangan Senin IHSG diperkirakan akan bergerak dikisaran 3,513-3,588 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. SMGR, BBRI, dan UNTR.

Finan Corpindo Nusa:

Kenaikan bursa utama dunia serta ditahannya BI rate oleh Bank Indonesia menyebabkan penguatan bursa Indonesia. Sektor-sektor yang membukukan penguatan terbesar adalah perbankan, industri dasar dan konstruksi. Untuk Senin IHSG diperkirakan akan bergerak dengan support 3.510 dan resistance 3.560. Pergerakan indeks global masih akan menjadi katalis pergerakan IHSG.

Indosurya:

Pada perdagangan Senin (7/3) diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.472-3.495 dan resistance 3.543-3.568. Setelah adanya upaya mendorong harga naik dengan terbentuknya inverted hammer, kemarin candle membentuk white marubozu yang memperlihatkan besarnya kekuatan daya beli dalam menguasai selama sesi perdagangan. MACD bergerak naik namun, terbatas dengan histogram positif yang datar. RSI, William's %R, dan Stochastic hampir menyentuh area overbought. Di akhir pekan, bursa saham AS dan Eropa melemah karena profit taking dan investor mulai mencemaskan kembali konflik Timur Tengah. Meski IHSG banyak mendapat sentimen positif namun, mengingat IHSG yang sudah naik 48,36 poin, dimungkinkan juga bisa terkena imbas pelemahan tersebut. Semoga rilis laporan kinerja emiten dan ekspektasi akan positifnya kinerja para emiten bisa menahan pelemahan (bila terjadi). Investor berhati-hati bila sinyal pelemahan mulai masuk dan sebaiknya lebih berorientasi jangka panjang (long term investment ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar