Jumat, 15 April 2011

Harga Minyak Terdongkrak Pengurangan Produksi Arab Saudi


NEW YORK: Harga minyak naik untuk hari ketiga di New York setelah seorang ekonom yang berbasis di Arab Saudi mengatakan, negara yang memegang cadangan minyak mentah terbesar dunia itu memangkas produksi bulan ini.

Kontrak berjangka naik 0,6% hari ini setelah John Sfakianakis, kepala ekonom Banque Saudi yang berbasis di Riyadh, mengatakan kerajaan gurun itu mengurangi produksi 300.000 barel per hari. Barclays Plc mengatakan Arab Saudi mungkin mengurangi produksi minyak jenis lighter oil blends dalam merespons kemerosotan produksi komoditas itu dari Libia.

"Kabar yang menyatakan Saudi memangkas produksi membuat khawatir orang," kata Bill Grady, kepala strategi pasar di Confluence Investment Management di St Louis. "Ini terlihat seperti mereka tidak dapat menemukan pembeli untuk minyak ligt campuran mereka," katanya.

Minyak mentah untuk pengiriman Mei naik sebanyak 60 sen menjadi US$108,71 per barel, dalam perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange, dan berada di US$108,56 pada pukul 9:21 waktu Sydney. Kemarin, kontrak itu naik US$1, atau 0,9%, dan bertahan di US$108,11. Harga tersebut telah naik 27% dari harga tahun lalu.

Minyak Brent untuk penyerahan Mei turun 52 sen atau 0,4%, dan di posisi US$122,36 per barel pada penutupan di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London kemarin. Kontrak Juni yang kian aktif, juga turun turun 33 sen menjadi US$122.

Jatuhnya produksi minyak mentah Libia telah meningkatkan harga untuk minyak yang berjenis kepadatan rendah, dengan kandungan sulfur rendah. Arab Saudi mengembangkan dua campuran untuk mengimbangi kekurangannya. (mrp)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar