Selasa, 12 April 2011

Marak Sentimen Negatif, IHSG Menyusut 26 Poin


Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menyusut 26 poin akibatnya maraknya sentimen negatif dari regional dan global. Langkah BI menahan BI rate di 6,75% belum kuat membantu indeks bergerak ke atas.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di Rp 8.660 per lembar dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.655 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG melemah tipis 8,749 poin (0,24%) ke level 3.737,089. Gempa dan krisis nuklir di Jepang menjadi pemicu sentimen negatif.

Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG terus terjebak di zona merah. Investor masih melakukan aksi tunggu sambil menanti pengumuman tingkat suku bunga acuan (BI Rate) oleh Bank Indonesia (BI).

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG melemah 25,043 poin (0,67%) ke level 3.720,795. Perdagangan di lantai bursa pun sepi menyusul jatuhnya bursa-bursa di Asia.

Tak banyak berubah, IHSG konsisten bergerak di zona merah. Malah penurunannya semakin dalam menjelang penutupan, dan hampir saja kembali ke level 3.600.

Menutup perdagangan, Selasa (12/4/2011), IHSG menyusut 26,605 poin (0,72%) ke level 3.719,233. Sementara Indeks LQ 45 turun 5,615 poin (0,84%) ke level 664,899.

Langkah BI menahan tingkat suku bunga acuan di 6,75% tidak mampu menahan arus sentimen negatif yang datang regional, yaitu gempa yang kembali terjadi dan krisis nuklir yang memuncak di Jepang.

Selain itu, langkah IMF memangkas prediksi pertumbuhan ekonomi untuk Amerika dan Jepang juga membuat bursa regional semakin tertekan.

Hasilnya, investor semakin banyak yang mengamankan portofolio sahamnya dengan melakukan aksi jual. Seluruh indeks sektoral di lantai bursa melemah, indeks sektor tambang jatuh paling dalam.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 88.744 kali pada volume 2,734 miliar lembar saham senilai Rp 3,706 triliun. Sebanyak 80 saham naik, 160 saham turun, dan 81 saham stagnan.

Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih alias foreign net sell sebesar Rp 270,343 miliar di seluruh pasar. Saham-saham tambang dan bank mulai ditinggalkan investor asing.

Berikut kondisi bursa-bursa di regional sore hari ini:


  • Indeks Komposit Shanghai naik tipis 0,58 poin (0,02%) ke level 3.023,33.
  • Indeks Hang Seng anjlok 326,70 poin (1,34%) ke level 23.976,37.
  • Indeks Nikkei 225 ambruk 164,44 poin (1,69%) ke level 9.555,26.
  • Indeks Straits Times melemah 22,31 poin (0,71%) ke level 3.138,13.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Multi Bintang (MLBI) naik Rp 1.000 ke Rp 269.000, Supreme Cable (SCCO) naik Rp 250 ke Rp 2.500, Mayora (MYOR) naik Rp 250 ke Rp 11.650, dan Cahaya Kalbar (CEKA) naik Rp 130 ke Rp 980.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 1.250 ke Rp 48.100, Lion Metal (LION) turun Rp 900 ke Rp 4.300, Astra Internasional (ASII) turun Rp 650 ke Rp 56.150, dan Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 500 ke Rp 31.450.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar