Selasa, 12 April 2011

Prediksi IMF Tekan Bursa Di Amerika Serikat

NEW YORK: Prediksi International Monetary Fund yang memangkas pertumbuhan Amerika Serikat ikut menekan bursa saham negara tersebut.

Hal ini menyebabkan indeks Standard & Poor's 500 kembali melemah dalam tiga hari terakhir. Indeks S&P melemah 0,3% menjadi 1.324,46 pada pukul 4 sore waktu setempat di New York.

Prediksi IMF juga turut menekan harga minyak seiring dengan pemangkasan proyeksi pertumbuhan AS dan Jepang dan menyatakan harga minyak yang tinggi berisiko bagi ekspansi ekonomi global. Selain itu, pelemahan harga minyak juga didukung oleh negosiasi yang digelar Uni Afrika untuk meredakan ketegangan di Libia.

Bruce McCain, Chief Investment Strategis unit private banking Keycorp di Cleveland, pengelola US$22 miliar, menilai laporan IMF menarik perhatian investor. "Ini adalah pesan yang sangat jelas. Pasar saham bertahan meski mencoba untuk naik ke atas," ujarnya

S&P 500 telah menguat 5,3% pada tahun ini seiring dengan paket stimulus yang digelontorkan oleh pemerintah serta didukung membaiknya laba korporasi. Raihan laba untuk perusahaan yang tergabung dalam S&P 500 telah tumbuh sebesar 12% dan diperkirakan bakal naik 17% pada tahun ini berdasarkan estimasi analis yang dikomplasi oleh Bloomberg.

Harga saham Occidental Petroleum Corp dan Anadarko Petroleum Corp merosot sekitar 3,1% setelah hanya minyak melemah 2,5%. Selain itu, harga saham General Motors Co. melemah 2,4% setelah China menyatakan penjualan kendaraan sulit mencapai prediksi.

Harga minyak untuk kontrak pengiriman Mei turun sebanyak US$1,21, atau 1,1% menjadi US$108,71, dalam perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange, dan berada di US$108,83 pukul 08:44 waktu Sydney. Kemarin, harga kontrak tersebut turun US$2,87, atau 2,5% menjadi US$109,92, penurunan terbesar
sejak 15 Maret.

Menurut laporan IMF, ancaman kenaikan harga minyak lebih lanjut menjadi ‘kunci risiko pelemahan’ bagi pertumbuhan global. “Minyak akan naik 36% pada 2011 menjadi US$107,16 per barel, berdasarkan harga
rata-rata Brent Inggris, Dubai dan West Texas Intermediate crudes,” ungkap IMF. Perkiraan pada Januari adalah minyak berada di level US$89,50 per barel pada tahun ini.(mmh)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar