Selasa, 12 April 2011

Bursa Jepang Merosot, IHSG Waspada


Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup naik tipis, dengan kenaikan tertinggi disumbang oleh sektor perkebungan. IHSG berjalan perlahan dan tidak searah dengan pergerakan mayoritas bursa regional.

Pada perdagangan awal pekan, Senin (11/4/2011), IHSG ditutup naik tipis 4,027 poin (0,10%) ke level 3.745,838. Sementara Indeks LQ 45 menguat tipis 0,911 poin (0,13%) ke level 670,514.

Pergerakan IHSG yang serba tipis dan flat masih akan berlanjut pada perdagangan Selasa (12/4/2011). Investor akan menantikan pengumuman BI Rate pada siang ini, meski diprediksi BI tidak akan mengubah kebijakannya menyusul terjadinya deflasi pada Maret.

Bursa Wall Street kemarin ditutup flat. Saham-saham energi luruh menyusul turunnya harga minyak mentah dari puncak tertingginya. Saham-saham bergerak perlahan karena investor kini mulai khawatir akan musim laporan keuangan triwulan pertama ini.

Pada perdagangan Senin (11/4/2011), indeks Dow Jones industrial average menguat tipis 1,06 poin (001%) ke level 12.381,11. Indeks Standard & Poor's 500 melemah tipis 3,71 poin (0,28%) ke level 1.324,46 dan Nasdaq melemah 8,91 poin (0,32%) ke level 2.771,51.

Bursa Jepang kembali mengalami penurunan yang cukup besar setelah terjadinya gempa besar lagi. Indeks Nikkei-225 pada Selasa pagi ini terpantau sudah merosot 144,11 poin (1,48%) ke level 9.575,59.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

eTrading Securities:

IHSG kemarin ditutup naik 4 point (+0.11%) ke level 3,745.84 dengan volume transaksi sebesar 8 juta lot dan nilai transaksi sebesar Rp 4.9 triliun. Hampir semua sektor mengalami kenaikan pada hari ini kecuali mining, consumer, dan finance dengan kenaikan tertinggi disumbangkan sektor agriculture (+1.68%). Tercatat sebanyak 92 saham mengalami kenaikan, 108 saham mengalami penurunan, 102 saham tidak mengalami perubahan dan 141 saham tidak diperdagangkan sama sekali.

Kenaikan tertinggi dipimpin oleh BBCA, TLKM, SMMA, UNTR dan INTP sementara penurunan tertinggi hari ini dipimpin oleh BBRI, DSSA, BMRI, EXCL dan ICBP. Asing tercatat melakukan net buy sebesar Rp187 miliar dengan saham yang paling banyak dibeli a.l. BBCA, LPKR, TINS, BMRI dan BUMI. IHSG kemarin bergerak anomali dengan mayoritas bursa-bursa regional lainnya yang tercatat turun, naiknya sejumlah harga komoditas mejadikan katalis positif bagi pergerakan IHSG hari ini.

Secara teknikal, IHSG terlihat rawan dengan aksi profit taking melihat candlestick yang membentuk pola spinning top di area upper band dengan indikator stochastic yang telah membentuk death cross di area overbought sementara MACD histogram mulai bergerak memendek di area positif.

Pada perdagangan hari ini (11/4), IHSG diperkirakan akan bergerak dikisaran 3,712-3,771 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. JSMR, TLKM, dan SMCB.

Panin Sekuritas:

IHSG menguat tipis ditengah ancaman profit taking. Aksi beli saham bluechip oleh investor didorong oleh optimisme stabilnya perekonomian nasional. Disisi lain pergerakan indeks juga dibayangi oleh kekhawatiran investor global menyusul kembali terjadinya gempa di Jepang. Kami perkirakan indeks hari ini akan bergerak mixed terbatas. Mendekati level rekor tertinggi, IHSG dibayangi oleh mulai munculnya tekanan jual. Kisaran support-resistance 3.727-3.775. Saham pilihan : UNTR, BWPT, SMCB

Kresna Sekuritas:

Profit taking kembali meningkat seiring JCI yang mendekati level tertingginya. Terbentuknya shooting star pada JCI menjadi sinyal potensi tekanan jual lanjutan. Untuk hari ini IHSG diperkirkan masih akan mencoba menguji resisten dengan bergerak di kisaran 3712-3775 dengan TINS dan PTBA sebagai saham pilihan.

Indosurya:

Pada perdagangan Selasa (11/4) diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.700-3.727 dan resistance 3.750-3.770. IHSG masih terus bergerak naik dengan membentuk kembali spinning tops di posisi atas. Tetapi, kali ini dengan ekor atas yang lebih panjang dari sebelumnya. Hal ini memperlihatkan kekuatan daya jual yang mulai menekan harga namun, masih tertahan oleh kekuatan daya beli. Meski pola ini telah membawa candle berada di area overbought namun, masih tetap bergerak naik. Akan tetapi, dimungkinkan terjadi koreksi sewaktu-waktu karena posisinya yang rentan. MACD masih bergerak naik dengan histogram positif yang memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic masih berada di atas area overbought namun, mulai terlihat gejala penurunan. Meski sentimen positif yang beradar di pasar mampu menghalau / menutupi sentimen negatif yang berhembus ke bursa namun, Investor tetap berhati-hati bila terdapat sinyal profit taking.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar