Kamis, 12 Mei 2011

Meski laba bersih UNSP diprediksi turun, analis tetap berikan rekomendasi BUY

Meski laba bersih UNSP diprediksi turun, analis tetap berikan rekomendasi BUY
JAKARTA. PT Sucorinvest Central Gani memprediksi laba bersih PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) tahun ini kami perkirakan akan mengalami penurunan 25%. Penurunan akibat tahun lalu UNSP mencatat pendapatan lain-lain cukup besar.

Selain itu penurunan laba bersih tahun ini juga diakibatkan oleh kenaikan biaya bunga. "Namun demikian laba operasional UNSP tahun ini diperkirakan mengalami kenaikan 22%," ujar Frederick Daniel Tanggela, Analis Sucorinvest. Saat ini UNSP ditransaksikan di bawah PER ‘11 rata-rata industri sebesar 12,2x. Dengan asumsi tersebut, target harga 12 bulan UNSP menurut perhitungan Frederick adalah Rp 540 per saham. "Kami memberikan rekomendasi BUY," rekomendasi dia.

Frederick melihat adanya potensi pelemahan harga komoditi crude palm oil (CPO) dan karet pada semester kedua tahun ini. Namun demikian, harga rata-rata CPO dan karet sepanjang tahun 2011 diperkirakan akan mengalami kenaikan masing-masing 21% dan 20% dibandingkan tahun 2010. Kenaikan harga di pasar internasional diperkirakan akan mendorong kenaikan harga jual rata-rata UNSP untuk produk CPO sebesar 13% (neto sesudah pajak) dan produk karet sebesar 20%.

Tahun lalu produk kelapa sawit memberikan kontribusi 72% terhadap total pendapatan UNSP. Diperkirakan tahun ini produk kelapa sawit akan memberikan kontribusi lebih besar lagi menjadi sekitar 80% dari total pendapatan. Kenaikan tersebut terutama akibat meningkatnya kepemilikan UNSP atas saham anak perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit, yang dibeli dengan menggunakan dana hasil penerbitan saham baru.

Sepanjang 2011, Frederick memperkirakan pendapatan UNSP mencapai Rp 3,89 triliun dengan laba bersih Rp 607 miliar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar