Selasa, 17 Mei 2011

Tekanan pasar masih berlanjut, Wall Street akhirnya terkapar

Tekanan pasar masih berlanjut, Wall Street akhirnya terkapar
JAKARTA. Bursa Wall Street kembali ditutup memerah kemarin (16/5). Dow Jones harus rela terpangkas 47,38 poin atau turun 0,38% ke 12.548,37, Nasdaq Composite ambruk 46,16 poin atau 1,63% ke 2.782,31 dan S&P terkapar karena turun 8,3 poin atau 0,62% ke 1.329,47.

Analis menilai, terbakarnya US market merupakan tanda-tanda perlambatan pemulihan ekonomi AS yang akhirnya menekan Wall Street. Harga minyak mentah di pasar berjangka AS turun lebih dari 2%, bahkan harga gasoline anjlok 5% ke level terendah 9 minggu akibat meningkatnya kekhawatiran terhadap permintaan minyak jika ekonomi melambat.

Sebuah indikasi aktivitas ekonomi menurun dan dampak negatifnya pada prospek permintaan menyebabkan tekanan pada komoditas energi. Sementara indeks S&P500 AS tertekan oleh penurunan saham teknologi dan konsumen karena kekuatan pemulihan mulai dipertanyakan.

Analis menilai, pergerakan harga belakangan ini termasuk merosotnya S&P500 ke penutupan terendah hampir 1 bulan serta di bawah key level support menandakan tekanan pasar masih akan berlanjut. Indeks bursa saham dunia yang diukur oleh MSCI turun 0,67%.

Sementara indeks saham teknologi AS, Nasdaq, tenggelam dan menjadi pemimpin penurunan saham-saham AS karena investor menjual saham-saham yang mengalami kenaikan terbesar beberapa waktu lalu di saat mulai ada tanda kegelisahan terhadap kinerja ekonomi AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar