Kamis, 05 April 2012

Eropa Terjebak Resesi, Rupiah Masih Lunglai

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antarbank Jakarta, Kamis (5/4/2012) diprediksi melemah. Sentimen dari ancaman resesi Eropa menjadi pemicunya.

Analis senior Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, potensi pelemahan rupiah hari ini terutama karena kecenderungan dalar AS yang masih menguat. Penguatan dolar AS masih dipicu oleh Bank Sentral AS The Fed yang tidak memberikan sinyal stimulus moneter lanjutan berupa Quantitative Easing (QE) ketiga.

Pada saat yang sama, lanjut Firman, di pasar muncul kekhawatiran atas ancaman resesi ringan di Eropa. "Karena itu, rupiah cenderung melemah terhadap dolar AS dalam kisaran 9.120 hingga 9.170 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Semalam, lanjut dia, pasar sudah mendapat konferensi pers dari European Central Bank (ECB) yang sudah diperkirakan mengisyaratkan pelemahan aktivitas ekonomi di Eropa. "Walaupun masalah utang sudah mulai terkendali," tuturnya.

Data-data ekonomi Eropa belakangan ini, cukup mengkhawatirkan. Pekan lalu, pasar mendapati data manufaktur Eropa yang mengalami kontraksi. "Sebab, tujuh negara zona euro ditengarai mengalami resesi dan krisis utang yang tidak terkendali walaupun sifatnya ringan," timpalnya.

Resesi Eropa, kata dia, lebih dipicu oleh drastisnya pemangkasan anggaran pemerintah di zona euro seiring keinginan zona itu untuk meringankan masalah utang. "Selain itu, resesi juga ditandai dengan tingginya tingkat pengangguran di zona euro yang mencapai 10,8%. Begitu juga dengan data manufaktur yang dirilis awal pekan ini. Semua itu, memicu kecemasan ancaman resesi Eropa," imbuh Firman.

Asal tahu saja, kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (4/4/2012) ditutup melemah 20 poin (0,21%) ke angka 9.145/9.155 per dolar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar